SOLOPOS.COM - Iilustrasi longsor (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Tanah longsor Gunungkidul terjadi di sejumlah titik, warga diminta meningkatkan kewaspadaan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Hujan yang mengguyur selama dua hari mulai mengancam rumah warga di daerah rawan longsor. Hal itu terbukti adanya longsor di tiga lokasi yang berbeda, yakni di Dusun Kerjan, Desa Beji, Patuk dan dua lokasi lainnya berada di Kecamatan Gedangsari, tepatnya di Desa Hargomulyo dan Tegalrejo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Harian Jogja, Kamis (11/2/2016), lokasi longsor pertama menimpa talut perkarangan rumah milik Heri Winarno, warga Dusun Kerjan, Desa Beji, Patuk pada Rabu (10/2/2016) sekitar pukul 19.00 WIB. Gara-gara hujan yang mengguyur sepanjang hari, talut setinggi tiga meter yang mengelilingi rumah Heri ambrol.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun material longsoran sempat membuat jalan penghubung di dusun tersebut tersendat. Keesokan harinya warga dibantu dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul (BPBD) Gunungkidul melakukan kerja bakti untuk membersihkan longsor.

“Usai longsor, kondisi jalan sempat sulit dilalui. Namun sekarang [kemarin], kondisinya sudah normal berkat kerja bakti yang digalang warga,” kata Sekretaris Desa Beji, M Taufik.

Diakuinya, beberapa wilayah di Beji rawan longsor, karena kondisi tanah yang labil. Apalagi ada juga rumah warga yang berada di atas perbukitan dan salah satunya rumah milik Heri. “Kami minta warga untuk terus waspada, apalagi curan hujan yang turun dalam intensitas yang tinggi,” ungkap pria berkacamata ini.

Sementara itu, longsor juga menimpa rumah warga di wilayah Kecamatan Gedangsari. Longsor yang terjadi pada Kamis kemarin itu menimpa rumah milik Sadiman, warga Dusun Hargosari, RT04/RW11, Desa Tegalrejo dan rumah milik Lasmi, warga Dusun Jatibungkus RT01/11, Desa Hargomulyo.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun rumah milik kedua orang itu mengalami kerusakan. Rencananya hari ini warga akan melakukan kerja bakti untuk memperbaiki kerusakan tersebut. “Kami masih melakukan pendataan dan kami siap memberikan bantuan kepada korban,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Gunungkidul Budhi Harjo.

Dia pun meminta warga di zona rawan untuk terus berhati-hati dan waspada. Sebab, hujan yang meningkat membuat ancaman longsor jadi semakin besar.

“Kewaspadaan harus terus ditingkatkan, sebab bencana tidak tahu kapan akan datang. Yang bisa kita lakukan adalah untuk mengurangi jumlah korban yang ditimbulkan dari bencana tersebut,” katanya.

Untuk diketahui, di Gunungkidul ada 54 desa yang masuk dalam zona merah rawan longsor. desa-desa itu tersebar di enam kecamatan, meliputi Patuk, Gedangsari, Semin, Ngawen, Nglipar dan sebagian wilayah di Kecamatan Ponjong. Secara geografis di kecamatan tersebut didominasi kawasan perbukitan dengan tingkat kemiringan yang ekstrem sehingga berpotensi longsor saat musim hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya