Tanah longsor di DIY paling rawan terjadi di Kulonprogo
Harianjogja.com, JOGJA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta memetakan Kabupaten Kulonprogo sebagai kabupaten yang memiliki kerawanan bencana longsor paling tinggi dibanding kabupaten lainnya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kulonprogo paling memiliki kerawanan longsor karena sejak 2015 hingga awal 2016 paling banyak mengalami longsor atau tanah bergerak dibanding kabupaten lainnya,” kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Wahyu Pristiawan, Senin (15/2/2016).
Berdasarkan hasil rapat koordinasi TRC se-DIY pada Rabu (10/2/2016), menurut Pristiawan, terdapat 22 desa dari 6 kecamatan di Kulon Progo yang pernah mengalami longsor, di antaranya Desa Ngargosari, Pagerharjo, Gerbosari, Banjaroyo, Sidoharjo, Banjarsari, Banjararum, Purwoharjo, Giripurwo, Hargotirto, Hargowilis, Hargomulyo, Hargorejo, Pengasih, Kedung sari, Karangsari, Purwosari, dan Kalirejo.
Sementara itu, tingkat kerawanan itu disusul Kabupaten Gunungkidul yang memiliki 13 desa dari 5 kecamatan yang rawan longsor di antaranya Srimartini, Wukir Harjo, Sampang, Watugajah, Tegalrejo, Jurangjero, Rejosari, Nglegi, Hargomulyo, Pilangrejo, Umbulrejo, Sawahan, Sidorejo, Putat, dan Gedang Sari.
Selanjutnya Bantul dengan 12 desa rawan longsor, yakni Desa Argorejo, Sitimulyo, Bawuran, Wonolelo, Wukirsari, Muntur, Mangunan, Sriharjo, Selopamiro, Girijati, dan Jatimulyo.
Kabupaten Sleman terdapat dua desa rawan longsor yakni Gayamharjo dan Kronggahan. Di Kota Yogyakarta juga terdapat dua kelurahan rawan longsor yakni Pandean dan Giwangan.
“Selain mengacu pengalaman longsor pada tahun sbelumnya. Pemetaan itu juga mengacu data dari PVMBG,” kata dia, seperti dikutip dari Antara.