SOLOPOS.COM - (JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KABUL—Lebih dari 2.100 orang Afganistan dipastikan tewas tertimbun lumpur setebal 100 meter karena bencana tanah longsor yang terjadi Jumat (2/5/2014). Korban tewas diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak warga yang tertimbun.

Kawasan pegunungan sebelah timur laut Afghanistan ini pada beberapa tahun belakangan mengalami bencana tanah longsor. Adapun pada Jumat (2/5/2014), sisi gunung di atas Ab Barat ambruk sekitar pukul 11.00 waktu setempat (13.30 WIB). Peristiwa ini terjadi saat penduduk sedang berusaha mencari harta milik mereka dan ternak setelah tanah longsor yang lebih kecil menghantam beberapa jam sebelumnya.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Lebih dari 2.100 orang dari 300 keluarga semuanya tewas,” kata Naweed Forotan, juru bicara Pemerintah Provinsi Badakhshan, Afganistan, kepada Reuters Sabtu (3/5/2014).

Para pejabat menyatakan lereng bukit yang tidak stabil di atas lokasi bencana dapat kembali longsor. Risiko ini dapat mengancam ribuan warga sekitar kehilangan tempat tinggal, maupun ratusan pekerja keselamatan yang datang di provinsi yang berbatasan dengan Tajikistan itu.

Penduduk desa dan puluhan polisi yang dilengkapi dengan alat-alat penggali, mulai melakukan pencarian. Namun tidak jelas apakah ada harapan untuk menemukan warga yang selamat setelah terkubur lumpur setebal 100 meter.

Terkait bencana ini, PBB fokus memperhatian 4.000 orang yang terlantar, baik korban tanah longsor pada Jumat (2/5/2014) maupun bagi warga yang tinggal di daerah bahaya. Juru bicara Misi Bantuan PBB di Afganistan, Ari Gaitanis mengatakan kebutuhan utama bagi korban saat ini ialah air, obat-obatan, dukungan nasihat, pangan dan tempat penampungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya