SOLOPOS.COM - Rumah Suparno, di Dukuh Ngledok RT 021, Jetis, Sambirejo, Sragen, yang ambrol akibat pergerakan tanah, Rabu (18/12/2019). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Dinding rumah yang dihuni lima orang anggota keluarga di Dukuh Ngledok RT 021, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen, ambrol akibat pegerakan tanah, Selasa (17/12/2019) malam. Akibat bencana alam tersebut, satu keluarga terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga.

Puluhan warga setempat bersama personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, TNI, Polri, dan perangkat desa setempat bersama-sama membongkar rumah tersebut karena kondisinya tidak layak huni, Rabu (18/12/2019) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga bergotong-royong membongkar atap rumah dan struktur fondasinya, lalu merobohkan dinding yang terbuat dari tembok karena rawan ambruk. Dinding tersebut sudah retak-retak dengan lebar retakan mencapai 3 sentimeter.

Sainem, 60, salah satu penghuni rumah, menyampaikan pergerakan tanah terasa sejak Selasa petang menjelang magrib. Tiba-tiba dinding dapur rumahnya di bagian timur ambrol.

“Suara grek-grek pada bangunan rumah. Kami menjadi khawatir dan sebelum ambrol kami sudah mengungsi ke rumah tetangga. Ternyata dinding rumah di sebelah timur tiba-tiba ambrol setelah kami mengungsi. Dinding yang ambrol itu merupakan dinding ruang yang biasa untuk memasak dengan kompor dan gudang,” ujar Sainem kepada Solopos.com.

Bukan hanya itu, dinding di sebelah barat rumah Sainem yang merupakan dinding ruang tengah juga retak. Dia khawatir tembok itu ambruk.

“Saya tinggal bersama anak laki-laki, menantu, dan dua orang cucu. Semua mengungsi,” katanya.

Sainem merupakan keluarga tidak mampu. Ia mendapat Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) dari pemerintah. Anak laki-laki Sainem, Suparno, 43, mengatakan sebenarnya pergerakan tanah itu sudah lama terjadi, tetapi baru terasa pada Selasa petang menjelang magrib, sekitar pukul 18.00 WIB.

“Kemudian pada pukul 18.30 WIB tahu-tahu dinding rumah di timur ambrol. Untungnya kami sudah mengungsi semua karena sudah khawatir rumah ambruk. Rumah ini terpaksa kami robohkan sekalian. Untuk biayanya ya semampu saya,” ujar Suparno.

Suparno mengaku akan mengungsi di tempat saudara sampai rumahnya benar-benar bisa dihuni dengan layak. Kini, warga tengah bergotong royong merenovasi rumah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya