SOLOPOS.COM - TERCEMAR PUPUK -- Suasana lahan persawahan di Kaliancar, Selogiri, Wonogiri, beberapa waktu lalu. Produksi gabah saat ini diperkirakan tidak maksimal lantaran banyaknya lahan pertanian yang rusak akibat pemakaian pupuk kimia yang berlebihan. (JIBI/SOLOPOS/dok)

TERCEMAR PUPUK -- Suasana lahan persawahan di Kaliancar, Selogiri, Wonogiri, beberapa waktu lalu. Produksi gabah saat ini diperkirakan tidak maksimal lantaran banyaknya lahan pertanian yang rusak akibat pemakaian pupuk kimia yang berlebihan. (JIBI/SOLOPOS/dok)

WONOGIRI – Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Wonogiri memrediksi kenaikan produksi gabah tahun 2012 hanya empat persen dibanding tahun 2011. Prediksi di tahun 2012 dalam bentuk gabah kering giling sebesar 381.423 ton. Sedangkan tahun 2011 jumlahnya mencapai 362.494 ton. Hal itu disebabkan kondisi tanah pertanian padi yang saat ini sudah rusak parah karena penggunaan pupuk kimia.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Sulit bagi kami untuk menaikkan produksi beras karena kerusakan lahan pertanian padi di Wonogiri sudah parah. Kami hanya bisa memprediksi kenaikan produksi gabah sebesar empat persen,” terang Kepala DPTPH, Guruh Santosa, awal pekan ini.

Ia menambahkan, sebagian besar sawah di seluruh Kabupaten Wonogiri memiliki tingkat keasaman dan kebasaan tanah yakni pH 5. Angka itu dibawah normal yang seharusnya dengan pH 7. Meski di bawah normal, tanah itu masih bisa ditanami tetapi hasil yang didapat tidak maksimal.

Kerusakan itu, menurut Guruh, karena petani mengandalkan pupuk kimia untuk menyuburkan tanaman. Padahal, tidak semua kandungan kimia itu terserap oleh tumbuhan. Jika kandungan kimianya sudah terlalu besar, maka membutuhkan waktu lama untuk membuat tanah pertanian itu kembali normal. “Kami terus mendorong penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan kondisi tanah. Bahkan, jika memungkinkan, kami ingin lahan pertanian tidak menggunakan pupuk kimia,” imbuhnya.

Terpisah, Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto, sepakat dengan pendapat Guruh. Menurut Danar, penggunaan pupuk organik harus ditingkatkan. Ia berharap petani mempertimbangkan usul penggunaan pupuk organik karena petani juga yang akan merasakan manfaatnya.

“Saya sudah mendapat laporan bahwa sebagian besar sawah di Wonogiri sudah rusak karena bahan kimia sehingga kurang ideal untuk lahan pertanian lagi. Kami berharap, petani mulai merombak cara bertani sekaligus memperbaiki kondisi tanah pertanian,” tegasnya.

JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya