SOLOPOS.COM - Warga melihat kondisi tanah ambles sedalam 1 meter di Dusun Temboro, Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Senin (22/2/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN –  Warga Dusun Temboro, Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur ketakutan karena adanya fenomena tanah ambles di kampung mereka. Terlebih, ada satu rumah di dusun tersebut yang lokasinya sangat dekat dengan tanah ambles tersebut.

Seorang warga, Karmanto, mengatakan rumahnya persis di samping lokasi tanah ambles tersebut. Kini jarak antara tanah ambles ke rumahnya tidak sampai setengah meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengaku khawatir jika tanah ambles ini terus terjadi bisa merobohkan rumahnya di Dusun Temboro, Madiun. Tanah ambles itu sudah terjadi sepekan lalu, awalnya hanya retakan kecil. Kemudian retakan itu menjadi besar dan menjadi ambles sedalam satu meter.

“Kalau hujan pasti tanah itu semakin ambles. Kemarin sempat dikasih material supaya rata kembali, tetapi material urukannya justru ambles saat diguyur hujan,” jelas dia saat ditemui Madiunpos.com di rumahnya, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Kado Pahit di Ultah ke-6 Fauzi Sragen: Tangan Diamputasi Gegara Malapraktik

Karmanto mengatakan sejak sepekan lalu istrinya yang sudah sakit-sakitan diungsikan ke rumah tetangga saat malam hari. Ini dilakukan karena takut jika sewaktu-waktu tanah ambles semakin melebar dan merobohkan rumahnya.

Dia berharap pemerintah segera bertindak untuk menangani tanah ambles di kampungnya. Fenomena alam ini dikhawatirkan semakin melebar dan membuat warga tambah cemas.

“Semoga segera ditangani, baiknya seperti apa. Kami jelas takut kalau kondisinya demikian,” jelas dia.

Petugas Sungai Kali Jerohan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Mardi Ujianto, mengatakan tanah ambles di Dusun Temboro, Madiun, kini sudah sepanjang 25 meter dengan kedalaman mencapai satu meter. Untuk penanganan darurat, lokasi yang berdekatan dengan tanah ambles diberi sandbag. Hal ini supaya untuk mengurangi pelebaran tanah ambles.

“Kondisi ini akan kami laporkan ke BBWS Bengawan Solo, nantinya akan dilakukan tindakan seperti apa, itu tergantung kajiannya,” kata dia.

Baca juga: Heboh Sumur Ambles di Klaten, Warga Kini Mulai Bikin Sumur Bor

Tidak Bisa Dinormalkan

Yang jelas, kata Mardi, lokasi tanah ambles itu sudah tidak bisa dinormalkan lagi. Tanah yang ada di bawah terlalu labil. Sehingga, meski di atasnya terus ditutup dengan material akan terus ambles.

Menurut pengamatannya, kondisi ini disebabkan tanah yang ada di bawah itu tergerus oleh aliran Sungai Jerohan. Akibat tanah ambles ini bahkan hampir merobohkan talut paravet yang ada di pinggir sungai di Dusun Temboro, Madiun, tersebut.

Kalau terus dibiarkan, dia takut tanah ambles ini akan semakin melebar dan membahayakan pemukiman warga. Ada puluhan rumah yang ada di sepanjang Sungai Kali Jerohan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya