SOLOPOS.COM - Grup band Power Metal menghibur penggemarnya pada acara Rock Rising Fest 2017 di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari, Solo, Selasa (12/9/2017) malam. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Salah satu band rock yang pernah berjaya di era ’90-an, Power Metal tampil memukau di THR Sriwedari, Selasa (12/9/2017)malam.

Solopos.com, SOLO–Pentas Rock Rising 2017 yang digelar oleh Gong Music di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari Music Park, Selasa (12/9/2017), malam seperti mengulang sejarah kejayaan musik cadas di Kota Bengawan era ’90-an. Deretan grup musik keras seperti Fast, Gong Roock Indonesia, Dear Father, KMP Quist, dan Titik Nol berkumpul dalam satu panggung.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Mendekati larut malam band Lord Symphony yang pernah membuka konser Hellowen dan Rhapsody of Fire tampil garang. Semangat mereka seolah menular pada ribuan penonton yang sebelumnya mulai jengah menunggu kehadiran metal legend asal Surabaya Power Metal.

Sekitar pukul 21.25 WIB, ribuan massa Power Metal Fans Club Indonesia (PMFCI) Soloraya yang sebelumnya tersebar di beberapa lokasi area THR mulai menyemut ke depan panggung.

Lengkingan vokal pentolan Power Metal, Arul Efansyah yang masih terdengar kuat seolah memanggil para penggemarnya untuk segera merapatkan barisan. Tanpa basa basi, vokalis yang pernah dijuluki Arul The Seven Octave langsung membuka acara dengan lagu andalannya.

Sang Durjana dipilih untuk membakar semangat para penggemar yang terlihat mulai lesu. Gebukan drum Eko Dinoyo, distorsi gitar Ipunk, dan petikan bas Baba memecahkan suasana. Usia yang sudah lebih dari 50 tahun tak membuat Arul mati gaya. Di beberapa lagu ia tak ragu untuk sedikit melakukan headbanging.

“Apa kabar Solo. Wah malam hari ini kenapa Power Metal senang sekali bisa tampil lagi di Solo. Iya, Solo kota bersejarah juga buat Power Metal. Senang sekali sudah puluhan tahun tidak Power Metal tidak kesini,” kata Arul usai menuntaskan penampilan pertamanya.

Konsisten

Selesai Sang Durjana para penonton diajak menapaki kesuksesan Power Metal dengan nomor lagu hits mereka di era ‘90-an. Tensi penonton terus meninggi saat Arul melempar tembang nostalgia seperti Sadarku, Angkara, Bidadari, dan Cinta yang Tersita. Mereka tak berhenti sing along hingga lagu terakhir Timur Tragedi dinyanyikan.

Penggemar Power Metal asal Sukoharjo, Sulistyo, 52, memuji penampilan Arul. Meski tak lagi muda, ia mengakui penampilan pentolan band yang sempat menjajal panggung bersama God Bless dan Helloween ini konsisten tinggi.

“Saya terakhir melihat mereka pentas sekitar tahun ‘90-an di Stadion Sriwedari pas bareng God Bless. Suara Arul masih sama, dia memang gila, bagus banget. Padahal seumuran dengan saya dia itu,” kata Sulis yang mengaku paling suka lagu Cinta yang Tersita dan Bidadari ini.

Tak hanya orang tua. Beberapa penonton muda terlihat ikut menikmati acara hingga pentas usai. Nama besar Power Metal menarik mereka untuk turut hadir meski mengaku tak begitu hafal deretan lagunya.

“Lagunya bagus sih masih bisa dinikmati meskipun enggak banyak yang hafal. Pas mereka berjaya saya baru setahun,” kata salah satu penonton asal Solo, Usi, 28.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya