SOLOPOS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung berbicara dalam dialog nasional memperingati Hari Ulang Tahun Ke-25 Mega Bintang di Kartopuran, Solo, 12 Juni 2022. (Youtube)

Solopos.com, SOLO – Pengamat politik Rocky Gerung membuat istilah baru untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Saat tampil dalam diskusi yang diselenggarakan di Solo, Rocky Gerung menyebut partai tersebut dengan nama Partai People Power.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

“Saya musti cari cara supaya keterangan Pak Mudrick (tokoh PPP Solo, Mudrick Setiawan Malkan Sangidu) dan Pak La Nyalla (Ketua DPD La Nyalla Mattalitti) agar besok pagi bisa jadi gerakan. Saya Rocky Gerung, anggota PPP, Partai People Power. hanya itu yang diharapkan rakyat,” ujar Rocky Gerung dalam dialog nasional memperingati Hari Ulang Tahun Ke-25 Mega Bintang di Kartopuran, Solo, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Lieus Sungkharisma Official, Jumat (17/6/2022).

Selain Rocky Gerung, diskusi nasional Mega Bintang itu juga menghadirkan sejumlah tokoh di antaranya Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mattalitti, Lieus Sungkharisma (tokoh Tionghoa), Jumhur Hidayat, dan lain-lain.

Baca Juga: Partai Persatuan Pembangunan Waswas Kader Merpati

Menurut Rocky Gerung, saat ini kedaulatan rakyat disandera oleh kekuasaan. Sementara kekuasaan saat ini juga sedang dikendalikan oleh oligarki yang disetir sekelompok orang.

Contoh yang paling nyata, kata Rocky Gerung, adalah ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold/PT) yang ditentukan 20 persen.

Sebagai sebuah sistem dalam pemilihan presiden di Indonesia, syarat PT 20% merupakan bentuk penyanderaan kedaulatan rakyat oleh oligarki.

Baca Juga: LBH Mega Bintang desak polisi serius tangani dana Persis

“Kita ingin kedaulatan dipulihkan. Kita sebenarnya tidak pernah memberikan kedaulatan pada Presiden, pada anggota MPR, kepada anggota DPR karena kedaulatan itu nyawa rakyat. Tidak mungkin kita serahkan nyawa itu kepada mereka yang kita pilih untuk lima tahun. Kedaulatan itu lebih abadi dari masa jabatan presiden, betul-betul melekat pada hak untuk mempersoalkan kekuasaan,” lanjut Rocky Gerung.

Filsuf

Rocky Gerung adalah seorang filsuf, akademisi, dan intelektual publik Indonesia.

Rocky yang penggila buku merupakan salah seorang pendiri Setara Institute dan fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi.

Ia pernah mengajar selama 15 tahun di Universitas Indonesia. Meski hanya bergelar doktorandus (Drs), Rocky justru kerap mengajar untuk strata 3 (S3).

Rocky Gerung memposisikan dirinya sebagai pemantau kekuasaan. Saat ini dia kritis terhadap rezim Presiden Jokowi yang dinilainya jauh dari kata demokratis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya