SOLOPOS.COM - Koleksi Dian Oerip berjudul Riding The Wave yang bakal dipamerkan dalam fashion show berjudul Umbrella Festival Payung Indonesia (FPI) 2017 di Mangkunegaran, Jumat (16/9/2017). (Istimewa/Dokumentasi Dian Oerip)

Festival Payung Indonesia (FPI) 2017 menjadi panggung baru bagi desainer Dian Oerip.

Solopos.com, SOLO--Festival Payung Indonesia (FPI) 2017 menjadi panggung baru bagi desainer Dian Oerip. Pada hari kedua FPI di Pura Mangkunegaran, Jumat (16/9/2017), perancang busana asal Ibu Kota yang dikenal dengan karya kain Nusantara ini bakal memamerkan koleksi terbarunya berjudul Riding The Wave.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya dikenakan maskot FPI 2017 Putri K.G.P.A.A. Mangkunagara IX, Gusti Raden Ajeng (G.R.A.) Ancillasura Marina Sudjiwo. Dalam kostum maskot Dian mengombinasikan bahan tenun Timur Leste, Ende Flores, dan Kupang. Dilengkapi dengan tudung kepala dari Maluku Halmahera dan pompom ala bohemian style.

“Intinya fashion style ala Nusantara dengan tambahan aksen payung,” kata Dian saat diwawancara Solopos.com dalam jumpa pers di Prangwedanan Pura Mangkunegaran, Jumat (8/9/2017).

Sementara Riding The Wave yang artinya Bisikan Gelombang sepenuhnya terinspirasi suara Sumba yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Keindahan alam dan pesona masyarakatnya menjadi kekuatan rancangan busananya. Seperti ombak laut malam, kuda-kuda Sumba lengkap dengan penunggangnya, suara tambur, dan tiupan peluit.

Dominasi wastra (kain tradisional) Sumba dalam karyanya ini digarap dengan bentuk khusus. Ia menggunakan teknik lilitan yang mengacu pada gaya bohemian. Detail tanpa potong kain ini merupakan salah satu penghormatannya kepada para penenun.“Ini mimpi. Ini adalah Pawai. Tak berubah namun mengalir menunggu ombak,” kata Dian.

Peraih Alfamidi Womanpreneur Awards 2016 ini bukanlah pemain baru dalam dunia fashion. Namanya dikenal sebagai pemilik brand Oerip Batik.

Dilansir VOA Indonesia (13/6/2015), Pada 2015 lalu ia tampil dalam ajang tahunan Asian Cultural Festival 2015 yang diselenggarakan organisasi American Asian Heritage Council di Orlando, Florida. Dalam acara tersebut ia menampilkan 26 busana untuk dewasa dan anak-anak.

Bahan kain yang digunakan kombinasi wastra Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Dian bekerja sama dengan dua warga Indonesia di Florida, Kusumo Putri Anglingkusumo dan Vey Miller, yang mengelola bisnis pakaian dan pernak-pernik tradisional Indonesia di bawah nama Kedaton. Tak hanya Dian, Umbrella Fashion pada hari kedua juga bakal dimeriahkan dengan karya-karya terbaik desainer ternama asal Solo Rory Wardhana, Maharani Setyawan dari Klaten, dan Offie Laim Bandung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya