SOLOPOS.COM - Sebuah truk tengah menunggu giliran pengisian pasir dari lokasi penambangan ilegal di sisi selatan JJLS, tepatnya di Dusun Ngepet Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kamis (9/2) sore. (Harian Jogja/Arief Junianto)

Tambang pasir Bantul mengakibatkan kerusakan jalan.

Harianjogja.com, BANTUL — Setidaknya tiga ruas jalan terancam ambrol akibat aktivitas penambangan pasir di pesisir selatan Bantul. Kerusakan akibat penambangan pasir yang kian parah itu bahkan telah merambah hingga ke jalan provinsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : TAMBANG PASIR BANTUL : Kerusakan di Pesisir Kian Parah
Pemkab menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Bantul Jati Bayu Broto, mendesak agar aktivitas penambangan pasir itu ditutup. Salah satu upaya yang dapat ditempuh Pemkab yaitu mendorong aparat desa untuk memberi penyadaran terhadap warganya agar berhenti menambang pasir.

Ekspedisi Mudik 2024

Sosialisasi juga terkait imbauan kepada warga untuk tidak menjual lahan pribadi mereka kepada pengusaha  tambang pasir.

“Kami mohon Pak Lurah bisa sosialisasi ke masyarakatnya supaya tambang ini segera ditutup. Kami saat ini hanya bisa melakukan pembinaan tidak bisa sampai ke penegakan hukum,” imbuh dia.

Kepala Desa Gadingharjo, Sanden Aan Indra Nursanto menambahkan kerusakan akibat tambang tersebut tak hanya membuat sejumlah ruas jalan nyaris ambrol, tetapi juga merambah ke jalan provinsi.

“Kalau jalan provinsi terutama rusak karena lalu lintas truk pengangkut pasir,” kata dia, Kamis (14/9/2017).

Sejatinya kata Aan, penambangan pasir di wilayahnya pernah ditutup pada 2014, tetapi kembali beroperasi.

Selama ini Aan mengakui dirinya tidak bisa bertindak tegas kepada masyarakat, karena ratusan warganya menggantungkan hidup dari tambang pasir yang disebut tak berizin tersebut.

“Ada sekitar seratusan warga saya yang kerja di tambang, enggak cuma di Gadingharjo tapi juga wilayah lain seperti Gadingsari. Saya itu sulit mau bergerak saya enggak berani sama warga. Saya ini ada di tengah-tengah, di bawah saya ditekan warga,” ujar dia.

Dirinya belum dapat memastikan tindak lanjut yang akan ia lakukan ke depan. Aan menambahkan, ia telah dijadwalkan bertemu dengan Wakil Bupati Bantul pekan ini untuk membahas perkara penambangan pasir tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya