SOLOPOS.COM - Akibat aktivitas pertambangan di Dusun Srumbung, Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret, terbentuk kubangan air dan jurang sedalam belasan meter. foto diambil pada Senin (5/12/2016). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Tambang Breksi Bantul perlu penanganan khusus.

Harianjogja.com, BANTUL — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyebut kawasan yang mulanya bukan rawan bencana akan menjadi rentan terhadap bencana, jika terdapat aktivitas pertambangan. Termasuk di Dusun Srumbung, Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Pelaksana Harian Kepala BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengatakan kawasan perbukitan Srumbung yang ditambang kini menjadi rawan bencana. Padahal kata dia sebelum ada aktivitas tambang batu breksi, kawasan itu bukanlah daerah rawan bencana.

“Potensi risiko bencana setelah ditambang justru muncul. Pada saat belum ditambang tidak ada potensi,” ujarnya, Rabu (7/12/2016).

Risiko bencana menjadi tinggi dan membahayakan, sebab penambangan yang dilakukan dengan cara tegak lurus, kemudian menghasilkan tebing di kanan dan kiri jalan. Harusnya proses penambangan sesuai dengan prosedur dan perizinan. Sehingga kata Dwi risiko dan potensi bencana yang sampai menimbulkan korban jiwa tidak akan terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya