SOLOPOS.COM - Sungai Progo (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Tambang Bantul tak berizin terjadi di Poncosari

Harianjogja.com, BANTUL — Puluhan penambang tradisional di Desa Poncosari, Srandakan, Bantul menggagalkan upaya petugas kepolisian merazia mesin diesel yang digunakan untuk menambang pasir di Sungai Progo, Rabu (30/8/2017).

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Baca Juga : TAMBANG BANTUL : Loh, Malah Penambang Pasir Hadang Razia Polisi

Sekretaris Kelompok Penambang Rakyat Progo Yunianto mengatakan, warga menolak alat produksi mereka disita petugas. Ia membantah para penambang rakyat menggunakan mesin penyedot pasir.

“Mesin diesel itu bukan penyedot pasir, itu adalah mesin yang digunakan untuk meniup pasir supaya naik ke permukaan air dan terpisah dengan bebatuan. Setelah pasir terpisah dari batu, baru diambil secara manual [menggunakan serok]. Kalau tidak ada alat itu sulit untuk mengambil pasir,” ungkap Yunianto.

Kapasitas mesin tersebut menurutnya hanya 16 PK. Terbilang kecil untuk disebut sebagai alat penambangan pasir modern. Penolakan tersebut juga dilatari kekecewaan warga terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil terhadap penambang tradisional.

Pemerintah DIY kata dia justru memfasilitasi atau menerbitkan izin bagi penambangan modern menggunakan alat berat dari pada membantu memfasilitasi izin penambang rakyat yang telah lama mencari penghidupan di Sungai Progo.

“Kalau Pemerintah DIY konsisten dengan Undang-undang Minerba [mineral dan batu bara] Sungai Progo tidak begini kondisinya. Sesuai aturan, pemerintah menetapkan wilayah penambangan rakyat bukan justru lebih dulu mengizinkan penambangan modern,” papar dia. Pihaknya mendesak pemerintah berhenti mengeluarkan izin usaha penambangan modern sebelum menyelesaikan masalah perizinan penambangan rakyat.

Saat ini kata dia, keberadaan penambangan modern telah mengganggu area penambangan rakyat. “Alat berat yang beroperasi itu, pengaruhnya hingga radius satu kilometer. Mereka menambang di tempat lain menggunakan alat berat, tapi pasir di sini ikut terbawa,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya