SOLOPOS.COM - Ilustrasi kerusakan jalan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Tim sapu lubang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Sukoharjo gerak cepat menambal sulam jalan berlubang. Pengerjaan tambal sulam jalan berlubang ini sempat terhambat karena kondisi Pandemi Covid-19.

Kepala DPUPR Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo mengatakan pengerjaan pemeliharaan jalan seperti tambal sulam jalan berlubang sudah mulai sejak sebulan lalu. Tambal sulam ini semakin intensif meliputi seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo, khususnya jalan kabupaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Jalan-jalan berlubang yang masuk program pemeliharaan sudah ada perbaikan. Petugas kami sebar," katanya kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).

Buruh Sukoharjo Tolak Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja, Ini Poin-Poin Tuntutannya

Pemeliharaan dengan menambal jalan berlubang itu untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang melintasi Sukoharjo. Sebab jalan rusak seperti kondisi berlubang sangat membahayakan dan rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Beberapa lokasi jalan yang masuk sasaran pemeliharaan yakni Solo Baru, Kecamatan Grogol, Gentan, Kecamatan Baki, dan Mayang, Kecamatan Gatak.

"Sebelum pengerjaan tambal sulam ini kami petakan jalan mana saja yang butuh penanganan cepat. Untuk jalan rusak ringan cukup tambal pengaspalan ulang," katanya.

PKB Akhirnya Pilih Joswi Sebagai Cabup-Cawabup Pilkada Sukoharjo 2020

Petunjuk Pemerintah Pusat

Saat ini, DPUPR Sukoharjo baru bisa mengerjakan perbaikan tambal sulam jalan berlubang yang sifatnya pemeliharaan. Sedangkan proyek peningkatan jalan belum bisa.

Bowo menjelaskan sesuai petunjuk dari pemerintah pusat, proyek pembangunan dan peningkatan jalan sekarang tidak memungkinkan karena pandemi virus corona. Pengerjaan hanya boleh sebatas pemeliharaan jalan. Semua daerah wajib memenuhi ketentuan tersebut termasuk Sukoharjo.

"Secara umum kondisi jalan Sukoharjo dalam keadaan baik. Dalam arti masih layak dan tidak mengalami kerusakan parah," katanya.

Selangkah Lagi, Air Luweng Jomblang Wonogiri Mengalir ke Rumah Warga

Bowo mengatakan inventarisasi kerusakan jalan melibatkan berbagai dinas terkait. Petugas berkeliling memantau kerusakan-kerusakan pada permukaan ruas jalan, termasuk berstatus provinsi dan nasional.

Selanjutnya proses penambalan jalan sebagai solusi sementara. Menurutnya, penambalan jalan adalah solusi paling realistis untuk menangani kerusakan jalan. "Jadi tim sapu lubang kita maksimalkan dalam memperbaiki kerusakan infrastruktur jalan," katanya.

Dana Pemeliharaan

Tim sapu lubang Sukoharjo bekerja menambal sulam jalan berlubang menggunakan dana pemeliharaan pada APBD 2020. Dana pemeliharaan itu untuk memperbaiki lokasi kerusakan pada ruas-ruas jalan kabupaten.

Partai Pengusung Tepis Anggapan Koalisi Harjo Cuma Pelengkap Pilkada Wonogiri

Sedangkan jalan berstatus provinsi dan nasional menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah maupun pemerintah pusat. Pemkab sudah koordinasi dengan Pemprov dan pemerintah pusat untuk mengerjakan perbaikan jalan-jalan yang bukan jalan kabupaten.

DPUPR berkoordinasi juga dengan pemerintah daerah tetangga terkait kerusakan jalan milik kabupaten khususnya pada kawasan perbatasan dengan daerah tersebut. Secara keseluruhan ruas jalan berstatus milik Pemkab Sukoharjo tercatat ada 605,12 kilometer (km).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya