SOLOPOS.COM - Ilustrasi tambak udang (Antara)

Solopos.com, PEMALANG -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk merevitalisasi tambak udang yang terbengkalai.

Mengutip Antara, Minggu (11/4/2021), selain Pemalang ada lima daerah yang juga bakal merevitalisasi tambaknya yakni Kabupaten Takalar, Kutai Kertanegara, Sumbawa, Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Tamiang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto, di Jakarta, mengatakan kesepakatan dijalin melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perikanan budi daya yang berkelanjutan.

Baca Juga : Gerobak Nasgor Jrakah Pemalang Ini Penanda Kampungnya Bakul Nasi Goreng

“Khususnya lahan pertambakan udang yang idle untuk dapat dilakukan revitalisasi menjadi klaster tambak udang berkelanjutan," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Slamet memaparkan keenam lokasi daerah tersebut merupakan rencana lokasi percontohan klaster udang serta shrimp estate yang akan digarap KKP pada 2021. Kerja sama ini merupakan bentuk implementasi program prioritas KKP untuk meningkatkan produktivitas lahan budidaya serta meningkatkan produksi komoditas udang, lobster dan rumput laut sebagai komoditas pendulang devisa ekspor.

Penandatanganan nota kesepakatan juga bertujuan menjalin kemitraan strategis dalam pembangunan daerah pada bidang perikanan budi daya. Selain itu, yang merupakan poin penting dari kesepakatan ini adalah sinkronisasi program perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kawasan perikanan budidaya agar dapat berkelanjutan.

Baca Juga : Candi Batur Pemalang, Rumah Ribuan Monyet Yang Sarat Mitos Pantangan

"Pembangunan kawasan budidaya berkelanjutan akan dioptimalkan pada kawasan-kawasan yang memiliki potensi tinggi serta memiliki dukungan baik dari masyarakat maupun pemerintah daerah. Dukungan tersebut diharapkan dapat mendorong sistem dan usaha perikanan budi daya yang berbasis komoditas unggulan," ujarnya.

KKP meyakini intensifikasi atau memutakhirkan penggunaan teknologi intensif dapat melesatkan produktivitas tambak udang yang ada di berbagai daerah. "Harapannya dapat di-upgrade produktivitas tambak tradisional melalui input teknologi, sehingga produktivitas bisa ditingkatkan dari semula kurang dari 1 ton/ha/tahun minimal semi intensif dulu yakni berkisar 10 ton/ha/tahun," harap Slamet.

Sebelumnya, KKP membidik peluang pasar ekspor udang sebesar dua juta ton melalui pengoptimalan tambak-tambak telantar di seluruh Indonesia. "Saat ini volume pasar ekspor masih 857.000 ton. Kami menargetkan dua juta ton per tahun pada 2024," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya KKP Sjarief Widjaja.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya