SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Meskipun pemerintah Arab Saudi sudah menyanggupi penambahan kuota haji sebanyak 10.000, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata awalnya meminta jumlah yang jauh lebih besar. Jokowi sempat mengusulkan penambahan kuota hingga 250.000.

Sebelum ada penambahan kuota tersebut, kuota haji Indonesia mencapai 221.000 yang terdiri dari 204.000 jamaah haji reguler dan 17.000 jamaah haji khusus.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Permintaan kita kemarin 250.000 karena saya sampaikan calon-calon jamaah haji di Indonesia harus nunggu 35-40 tahun, berarti lahir harus sudah daftar,” katanya seusai meresmikan Halal Park di Kompleks GBK, Selasa (16/4/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Jokowi mengungkapkan saat bertemu dengan Raja Salman dari Arab Saudi, Jokowi langsung mengutarakan keinginannya terkait penambahan kuota haji di Indonesia. Lalu secara resmi, Jokowi menyebut permintaan itu langsung dijawab dengan penambahan kuota 10.000 sehingga kuota saat ini menjadi sebanyak 231.000.

“Itu pun saya sudah menyampaikan kepada Raja Salman agar diberikan tambahan lagi, saya masih minta lagi. Tapi, belum dijawab langsung, sudah iya tapi belum dijawab langsung,” jelasnya.

Penambahan kuota haji ini akan mengurangi daftar tunggu jamaah haji Indonesia yang saat ini rata-rata mencapai 18 tahun. Bahkan di beberapa daerah misalnya Sulawesi Selatan, masa tunggu haji bisa mencapai 40 tahun. Sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu dengan Raja Arab Saudi Raja Salman di Istana Pribadi Raja (Al-Qahr al Khas) di Riyadh, Minggu (14/4/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya