SOLOPOS.COM - Calon penumpang kereta api (KA) membeli tiket menggunakan kartu BNI Prepaid-Intermoda Card di Stasiun Purwosari, pekan lalu. Kartu prepaid yang diterbitkan BNI tersebut sebagai pengganti uang tunai untuk mempermudah pembelian tiket Batik Solo trans, kereta Prambanan Ekspress (Prameks) serta Trans Jogja. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Calon penumpang kereta api (KA) membeli tiket menggunakan kartu BNI Prepaid-Intermoda Card di Stasiun Purwosari, pekan lalu. Kartu prepaid yang diterbitkan BNI tersebut sebagai pengganti uang tunai untuk mempermudah pembelian tiket Batik Solo trans, kereta Prambanan Ekspress (Prameks) serta Trans Jogja. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Bank Negara Indonesia (BNI) mencapai usainya yang ke-66 tahun ini. Tepat pada 5 Juli, bank BUMN ini merayakan kali pertama kemunculannya di Tanah Air. Di Solo, yang merupakan cabang ke-11, BNI hadir sebelum 1950. Dulu, kantor cabang BNI di Solo hanyalah sebuah kantor kecil di Jl Arifin, sebelah utara Balaikota Solo. Kini, setelah 66 tahun, BNI telah memiliki dua cabang di Solo, BNI Jl Arifin dan BNI Jl Slamet Riyadi.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Beberapa hari menjelang usia 66 tahun, BNI area Solo terus berbenah. Tahun ini, direncanakan dua kantor pelayanan baru dibuka. Satu kantor pelayanan di Pedan, Klaten, resmi beroperasi beberapa bulan lalu. Sedangkan satu kantor pelayanan lagi akan diresmikan awal Juli 2012. Pimpinan BNI Cabang Solo Slamet Riyadi, Azwir Sanur, mengatakan kantor pelayanan yang bakal buka awal Juli berada di Klaten wilayah kota kabupaten.
“Kami ingin lebih mendekatkan diri pada nasabah, karenanya kami pilih buka di sana. Dengan tambahan dua kantor di Klaten, sekarang kami punya empat kantor pelayanan di kabupaten itu” terang Azwir, saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Senin (25/6).

Keberadaan kantor pelayanan baru, menggenapi jumlah kantor layanan BNI area Solo menjadi 22 kantor. Sebanyak 16 kantor berada di bawah penanganan BNI Cabang Jl Slamet Riyadi dan delapan kantor ditangani BNI Cabang Jl Arifin. Kantor pelayanan BNI tersebar di tujuh kota/kabupaten, termasuk di Kabupaten Wonogiri.

Selain kantor layanan baru, di usianya yang ke-66 BNI juga getol menggenjot sosialisasi kartu pembayaran moda transportasi, Intermoda card. Kartu yang dikenalkan kepada masyarakat Solo triwulan ujung 2011 ini memberi kemudahan pembayaran pada penumpang Batik Solo Trans (BST) dan Kereta Api (KA) relasi Solo-Jogja, Prambanan Ekspres (Prameks). Peluncuran kartu tersebut dilakukan BNI bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo Minggu (12/2) saat Car Free Day di Jl Slamet Riyadi Solo.

Intermoda card adalah pionir produk tiket elektronik untuk moda transportasi di Solo. Boleh dikata, produk ini merupakan persembahan BNI di usianya yang ke-66 tahun bagi publik Tanah Air. “Sekarang ini, tuntutan penggunaan kartu uang makin tinggi. Di luar negeri semua transaksi, termasuk pembelian tiket moda transportasi, harus dilakukan dengan kartu,” ujar dia.

Keberadaan Intermoda card di Solo dan Jogja diakui sebagai proyek percontohan tiket terintegrasi di Indonesia. Wakil Menteri (Wamen) Perhubungan, Bambang Susantono, sendiri yang mengatakan bakal mengadopsi konsep tiket terintegrasi Solo-Jogja ke 14 kota lain di Indonesia.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman S, menyebut rencananya tiket terintegrasi tersebut bakal diresmikan akhir Juni ini. “Dalam pekan ini akan dibahas persiapannya,” tandas Herman, sapaannya.

Berdasarkan catatan Azwir sedikitnya 500 Intermoda card telah dimiliki nasabah maupun nonnasabah BNI. Dan, kartu tersebut rupanya tidak hanya ngendon di dalam dompet pemilik. Kepala Unit Bus Kota Perum Damri Wilayah Solo, Sutaryadi, mendata ada 20-30 transaksi menggunakan Intermoda card per hari atau sedikitnya 600 transaksi per bulan.

Sutaryadi menilai meski transaksi menggunakan Intermoda card terpantau cukup banyak, tetap belum maksimal. “Ada 3.000 penumpang BST per hari, kalau sebagian saja pakai e-money tentu akan bagus. Bagi kami sendiri, kartu ini untuk menekan kebocoran,” ungkap dia, Rabu (27/6/2012).

Selain dengan BST, Intermoda card juga potensial dipakai di Prameks. Azwir mengakui jumlah penumpang Prameks yang tembus 10.000 orang/hari adalah segmen pasar yang menjanjikan. Jika saja, kata dia, 50% penumpang menggunakan Intermoda card bisa dibayangkan berapa besar kontribusi BNI mendukung transportasi massa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya