SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO–Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) mengusulkan kenaikan pasokan elpiji di remote area atau wilayah yang sering mengalami gejolak stok elpiji. Remote area di Soloraya tersebar di empat Kabupaten antara lain Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali dan Sragen.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Kepala Bidang (Kabid) Elpiji 3kg Hiswana Migas Soloraya, Budi Prasetyo, mengatakan usulan tersebut disampaikan Hiswanamigas dalam rapat koordinasi yang dilakukan dengan Pemkot Solo beberapa waktu lalu. Rapat tersebut di antaranya membahas tentang pemetaan wilayah sehingga jumlah pasokan elpiji 3 kg dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

“Ke depan diharapkan agen elpiji tidak kaku di satu kecamatan saja, tetapi dapat juga memasok di kecamatan lain yang membutuhkan. Sampai sekarang hal itu belum dapat dilaksanakan baru sebatas usulan,” ujar Budi saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (10/9/2012).

Menurut Budi, saat ini kebutuhan elpiji pedagang kaki lima (PKL) rata-rata 3-4 tabung/hari. Permintaan elpiji 3 kg melonjak tajam sebesar 800% pascaLebaran. Hiswanamigas Soloraya bahkan menyetok hingga 18.000 tabung pada waktu itu.

“Awal Lebaran lonjakan sebesar 650%, setelah Lebaran malah naik lagi sebesar 150%,” terang Budi.

Akibat lonjakan permintaan yang fluktuatif itu, Hiswanamigas berinisiatif menambah alokasi tetap elpiji 3 kg terutama di remote area. Daerah rawan lonjakan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Sukoharjo terdapat di Kecamatan Tawangsari, Weru, Bendosari, Bulu, Polokarto dan Nguter. Alokasi tetap elpiji 3 kg di wilayah tersebut diusulkan naik 360 tabung x 97/bulan.

Di Kabupaten Karanganyar, remote area terdapat di Kecamatan Jatiyoso, Jatipuro, Jenawi, Ngargoyoso, Kerjo, Colomadu, Gondangrejo dan Mojogedang. Alokasi tetap elpiji 3 kg di Karanganyar akan ditambah 360 tabung x 125/bulan.

Sedangkan di Kabupaten Boyolali, remote area tersebar di Kecamatan Wonosegoro, Karanggede, Andong, Kacangan, Kemusu, Sambi, Klego dan Selo. Alokasi tetap elpiji 3 kg akan ditambah 360 tabung x 81/bulan.

Alokasi tetap elpiji 3 kg paling banyak diusulkan di Kabupaten Sragen. Sebanyak 360 tabung x 200/bulan tambahan akan dipasok di Bumi Sukowati. Kecamatan yang sering mengalami lonjakan permintaan elpiji 3 kg adalah Tanon, Sumberlawang, Gondang, Tangen, Sambungmacan, Sukodono, Gesi dan Mondokan.

Penyebab lonjakan permintaan di remote area saat ini masih diselidiki oleh Hiswana Migas. Budi belum mau berkomentar banyak saat ditanya tentang penyebab kenaikan permintaan itu. Sementara itu usulan kenaikan pasokan elpiji 3 kg di Soloraya bulan September sudah disetujui dan keluar pekan ini. Pasokan elpiji naik sebesar 150%.
“Sementara empat kabupaten itu yang dipantau terus. Kondisi stok elpiji di gudang lain masih aman, rencana penambahan pangkalan juga tidak ada,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya