SOLOPOS.COM - Ilustrasi (gotagotaxi.com)

Solopos.com, SOLO — PT Solo Central Taksi (SCT) meluncurkan 15 unit mobil taksi baru. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Direktur Utama PT SCT, Andyk Setyawan, mengatakan pada tahun ini pihaknya melakukan perombakan manajemen karena adanya perubahan kepemilikan. Dia mengungkapkan ada beberapa perubahan yang dilakukan di bawah managemen yang baru. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan potensi yang ada dan menangkap peluang bisnis yang masih terbuka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Managemen baru ini kami akan melakukan seleksi karyawan yang lebih ketat, kualitas pelayanan diperbaiki, melayani reservasi online dan rebranding armada,” ungkap laki-laki yang akrab disapa Iwan ini saat ditemui wartawan seusai peluncuran armada taksi yang baru di Kantor PT SCT, Sabtu (30/8/2014).

Andyk Setyawan menjelaskan dengan diluncurkannya 15 mobil baru tersebut, Solo Central Taksi memiliki 30 mobil. Menurut dia, penambahan akan terus dilakukan hingga akhir tahun hingga berjumlah 100 unit. Penambahan armada yang dilakukan adalah jenis Toyota Avanza dengan tetap menonjolkan warna putih.

Dia mengaku sengaja memilih Toyota Avanza untuk penambahan armada karena permintaannya paling tinggi. Bahkan permintaan untuk sedan saat ini juga menurun. Meski begitu, dia mengaku saat ini masih ada 15 unit Toyota Limo yang dioperasikan. Menurut dia, Toyota Limo tersebut masih akan dipertahankan hingga dua tahun ke depan sebelum diremajakan.

Andyk Setyawan mengatakan meski persaiangan bisnis taksi saat ini cukup ketat, pihaknya optimistis tetap mampu diterima pasar mengingat kebutuhan pasar yang cukup besar. Hal ini seiring dengan tumbuhnya hotel baru dan banyaknya wisatawan yang datang ke Solo. Selain itu, menurut dia, dengan pelayanan yang baik tetap akan diminati. Dia menuturkan dalam sehari ada sekitar 728 order pesanan taksi.

Lebih lanjut, dia mengatakan tarif yang dikenakan selalu berpatokan pada argometer dan tidak menggunakan tarif untuk jarak dekat atau jauh. Dia menjelaskan tarif flag fall (buka pintu) senilai Rp5.000 dan akan bertambah Rp3.000 per kilometer (km).

“Kami juga menggunakan teknologi billprint [bukti pembayaran] yang bisa langsung diminta ke driver. Teknologi ini baru kali pertama ada di Solo. Selain itu, setiap armada juga dilengkapi dengan GPS untuk memudahkan driver mencari alamat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya