SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien DBD. (Reuters)

Solopos.com, KLATEN — Jumlah korban jiwa akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus bertambah hingga menjadi sembilan orang sepanjang 2019. Jumlah kasus serta kematian akibat DBD di Klaten hingga Juli kian melebihi angka kasus sepanjang 2019 lalu.

Penambahan kasus meninggal dunia itu terjadi pada pekan ke-28 dan 29 tahun 2020 atau pada Juli ini. Kedua kasus meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Ceper.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Update Covid-19 Dunia: Duh! Indonesia Naik Peringkat Lagi, Salip Mesir

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, jumlah kasus DBD di Klaten hingga pekan ke-29 2020 mencapai 334 kasus. Jumlah kasus DBD itu lebih tinggi dibandingkan kasus sepanjang 2019, yakni 310 kasus dengan lima orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan sebaran kasus DBD merata di 26 kecamatan. Soal penyebab melonjaknya kasus DBD, Cahyono menjelaskan siklus lima tahunan kasus DBD menjadi salah satu penyebab.

Dia berharap pandemi Covid-19 tak lantas membuat masyarakat lengah terhadap kasus DBD. "Tetap waspada. Jangan hanya fokus pada satu titik saja yakni Covid-19. DBD juga perlu mendapatkan perhatian lebih," tutur Cahyono, Kamis (23/7/2020).

Pemberantasan Saran Nyamuk

Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih menjadi cara yang ampuh untuk mencegah semakin bertambahnya kasus DBD di Kabupaten Bersinar. Pada kondisi pandemi, warga diharapkan bisa mandiri melakukan pemantauan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk seperti bak penampungan air di lingkungan rumah.

"Kami harapkan di tengah pandemi ini warga semakin mandiri. Jangan hanya mengandalkan kader pemantau jentik saja. Harus ada kesadaran untuk menjadi pemantau jentik di masing-masing rumah," jelas dia.

Setelah Viral Klepon Tidak Islami, Muncul Ceramah Pesan Gofood Haram

Kasi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni, mengatakan jumlah kasus DBD setiap pekannya bervariasi. Namun, rata-rata angka kasus DBD per pekan lebih dari 10 kasus.

Sebelumnya, Kabid P2P Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, menjelaskan PSN menjadi cara paling efektif untuk memutus perkembangbiakan nyamuk. PSN bisa dilakukan di lingkungan sekitar rumah warga dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Terkait fogging, Anggit menegaskan tak efektif untuk mencegah kasus DBD. "Fogging membunuh nyamuk dewasa. Percuma kalau dilakukan fogging tetapi jentik nyamuk masih ada," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya