SOLOPOS.COM - Siswa SD Negeri Kestalan No. 5 Solo antre dengan menjaga jarak aman saat mengikuti tes usap PCR secara acak di sekolah, Selasa (23/11/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Jumlah pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil surveilans pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Solo kembali bertambah. Sampai Senin (29/11/2021) pagi, tercatat 28 siswa dan dua tenaga pendidik positif Corona.

Sebelumnya, hingga Minggu (28/11/2021), jumlah pelajar positif Covid-19 dari surveilans tahap kedua ini baru 12 orang. Jumlah itu belum final karena masih ada hasil uji swab PCR di beberapa sekolah yang belum keluar. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan seluruh hasil uji swab acak itu diharapkan keluar pada akhir pekan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekolah yang baru uji swab pada Jumat [26/11/2021], mayoritas institusi pendidikan di bawah Kementerian Agama [Kemenag]. Hasilnya kemungkinan keluar Selasa [29/11/2021]. Sementara dari skrining awal, dilanjutkan tracing dan pengembangan, totalnya ada 30 kasus,” terangnya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin siang.

Baca Juga: Perampokan Gudang Rokok Serengan Solo, Polisi Gelar Rekonstruksi Besok

Perincian 30 kasus positif Covid-19 itu yakni dua pelajar SD Cinderejo, Solo, empat siswa dan satu guru di SD Semanggi Kidul, serta 11 siswa dan satu guru di SD Beskalan. Kemudian, masing-masing seorang siswa di SMPN 6, SMAN 8, dan SMA Muhammadiyah 1. Selain itu juga delapan siswa di SMP Muhammadiyah 7 Solo.

Sampel Kontak Erat dan Dekat

“Total sementara sampel yang diuji sebanyak 10.248. Jumlah itu hanya untuk lingkungan sekolah. Artinya, sampel kontak erat dan kontak dekat siswa yang terpapar di luar lingkungan sekolah belum masuk. Kami juga mengambil sampel mereka, meski sampai saat ini belum ada orang tua maupun wali siswa yang ikut tertular,” beber Ning, panggilan akrabnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dwi Ariyatno, menyampaikan berdasarkan aturan baru Kementerian Kesehatan (Kemenkes), batas maksimal penutupan sekolah setelah perluasan tracing setelah temuan kasus positif Covid-19 adalah dua pekan.

Baca Juga: Meluas ke SMP, Jumlah Pelajar Positif Covid-19 di Solo Jadi 12 Orang

Artinya, setelah exit test atau uji swab ulang setelah lima hari dari hasil tes negatif, sekolah boleh kembali menggelar PTM. Aturan itu berbeda dengan surveilans tahap pertama, di mana sekolah bisa kembali memulai PTM setelah sebulan.

“Teknisnya, setelah uji swab acak, siswa dan guru itu harus isolasi mandiri dan pembelajaran jarak jauh [PJJ] sampai hasilnya keluar. Kemudian, kalau ada yang positif, kontak erat dan dekatnya harus isolasi mandiri dan uji swab. Apabila hasilnya positif, ya, tracing perluasan. Sementara kalau negatif, menunggu sampai lima hari dan diuji ulang. Kalau negatif semua sampai tahap itu, PTM dilanjutkan,” terang Dwi melalui telepon, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya