SOLOPOS.COM - Infografis Positif Covid-19 (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN – Kasus Covid-19 di Klaten sempat menggila, yakni bertambah 200 orang dalam sehari pada Jumat (29/1/2021). Pemkab Klaten mengimbau ke Satgas PP Covid-19 di tingkat desa atau pun RW untuk memperketat pengawasan terhadap warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Klaten, Ronny Roekmito, menyebutkan sedikitnya terdapat dua hal penyebab terjadinya ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar. Hal itu, yakni banyaknya warga yang terpapar virus corona karena kontak erat dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 di waktu sebelumnya dan adanya transmisi lokal hingga di lingkungan terkecil di tengah masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kedisiplinan menaati protokol kesehatan harus terus dilakukan. Termasuk bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Harus betul-betul sendiri di rumah dan jangan sampai keluar rumah dulu. Untuk para tetangga tak perlu tilik atau saling bertemu. Hasil pantauan kami, nyatanya penambahan kasus banyak disebabkan kontak erat dan transmisi lokal itu. Sehingga peran Satgas PP Covid-19 tingkat desa atau pun RW juga perlu ditingkatkan,” kata Ronny Roekmito, kepada Solopos.com, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Covid-19 Klaten Menggila: Sehari Tambah 200 Kasus Baru, 10 Orang Meninggal

Selain disiplin menaati protokol kesehatan, lanjut Ronny Roekmito, setiap warga perlu menganggap orang lain yang dijumpai di lingkungan terdekat sebagai terduga terpapar virus corona. Dengan cara seperti itu setiap warga diharapkan semakin waspada, yakni saling jaga jarak dan tidak berkerumun.

“Kami sudah mengimbau ke Satgas PP Covid-19 di desa atau pun RW agar dapat memberi penanda khusus bagi warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri. Pemberian tanda khusus itu untuk memudahkan pemantauan juga. Tanda khusus itu, bisa saja dikasih gelang bagi yang sedang menjalani isolasi mandiri. Harapannya, yang menjalani isolasi mandiri tak keluar rumah dan orang lain pun mengetahui bahwa yang bergelang sedang isolasi mandiri,” katanya.

Baca juga: Mengungkap Fakta Virus Nipah, Mungkinkah Jadi Sumber Pandemi Baru?

PPKM

Ronny Roekmito, mengatakan penambahan jumlah kasus Covid-19 yang banyak di Klaten terjadi sebelum PPKM tahap I berlangsung. Hal itu dibuktikan sebagian besar warga yang dinyatakan terpapar virus corona mengacu ke hasil swab yang sebenarnya pengambilan spesimen telah dilakukan jauh sebelum PPKM tahap I berlangsung.

“Jumlah kasus yang banyak itu karena hasil swab itu baru diketahui kemarin. Idealnya memang harus bersifat real time agar bisa dilakukan pemantauan dengan baik,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, juga mengajak ke seluruh elemen masyarakat untuk disiplin menaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Pencegahan Covid-19 harus melibatkan seluruh masyarakat.

“Bagi warga yang diswab dan hasilnya belum keluar, tolong tetap isolasi mandiri,” kata Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Ini Dia 4 Warna Sperma, Mana yang Paling Sehat dan Subur?

Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan ledakan 200 kasus Covid-19 dalam sehari, Jumat (29/1/2021) mengakibatkan jumlah kumulatif Covid-19 di Kabupaten Bersinar kali ini telah menembus angka 4.744 kasus. Selain bertambah 200 kasus terkonfirmasi, jumlah warga yang meninggal karena Covid-19 di waktu yang sama bertambah 10 orang.

“Dari angka kumulatif 4.744 kasus Covid-19, sebanyak 726 menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 3.753 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 265 orang meninggal dunia,” kata Cahyono Widodo, Jumat (29/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya