SOLOPOS.COM - Ilustrasi persebaran virus corona. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyatakan ada tambahan 1.111 kasus baru di Indonesia pada Jumat (12/6/2020). Jawa Timur menjadi provinsi yang menyumbang kasus baru terbanyak.

Hal itu diungkapkan oleh Yuri dalam dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jumat sore WIB. Yuri mengungkapkan ada tambahan 1.111 kasus baru Covid-19 di Indonesia sehingga total kasus menjadi 36.406.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

IHSG Sempat Terjun Hampir 3 Persen, Investor Cemaskan Gelombang Kedua Covid-19

Dari jumlah itu, sebanyak 21.145 masih dirawat. Di sisi lain, ada tambahan pasien sembuh sebanyak 577 sehingga total pasien sembuh menjadi 13.213. Kemudian pasien meninggal dunia bertambah 48 sehingga totalnya menjadi 2.048.

"Jumlah PDP saat ini adalah 13.923, sedangkan jumlah ODP mencapai 37.538," papar Yuri yang ditayangkan secara langsung oleh TV One.

Sementara itu, menurut unggahan akun Instagram @kawalcovid19.id, tambahan 1.111 kasus baru Covid-19 di Indonesia itu tersebar di 25 provinsi. Artinya, ada sembilan provinsi yang tanpa penambahan kasus.

Berikut sebaran 1.111 kasus baru pada 12 Juni 2020:

1. Jatim: 297 kasus baru
2. Sulsel: 141 kasus baru
3. Jakarta: 128 kasus baru
4. Kalsel: 69 kasus baru
5. Sumut: 45 kasus baru
6. Jabar: 44 kasus baru
7. Sumsel: 42 kasus baru
8. Malut: 36 kasus baru
9. Sulut: 33 kasus baru
10. Banten: 24 kasus baru
11. Bali: 19 kasus baru
12. Jateng: 19 kasus baru
13. Papua: 19 kasus baru
14. Kalteng: 15 kasus baru
15. NTB: 11 kasus baru
16. Kepri: 10 kasus baru
17. Sultra: 6 kasus baru
18. Papbar: 4 kasus baru
19. Gorontalo: 4 kasus baru
20. Babel: 3 kasus baru
21. Kaltim: 3 kasus baru
22. DIY: 2 kasus baru
23. Sumbar: 2 kasus baru
24. Lampung: 2 kasus baru
25. Sulbar: 1 kasus baru

Bacok Tetangga karena Jemur Kasur Depan Rumah, Kakek-Kakek Terancam 5 Tahun Penjara

Yuri tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Edukasi ini bisa dimulai oleh kepala keluarga kepada para anggotanya. Harapannya, masyarakat tahu protokol kesehatan ini bukan perintah melainkan kebutuhan.

"Tidak perlu menunggu wilayah kita menjadi kuning atau merah untuk memathui protokol kesehatan. Mulai dari sekarang. Tetap jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun. Dan jangan lupa tetap menjaga pola hidup sehat dan makan makanan bergizi," tandas Yuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya