SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Taman Sukowati Sragen yang dulu dicitrakan negatif kini berbenah. Kini, pengunjung bisa berwisata perahu bebek dengan bayaran seikhlasnya, ber-selfie dengan latar belakang payung hingga perahu VOC.

Suara burung pipit bersahutan dari balik rimbunnya pepohonan di Taman Sukowati Sragen, Senin (29/4/2019). Rindangnya pepohonan di lokasi membuat sengatan mentari tidak terasa panas.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Puluhan burung merpati beterbangan di taman seluas 6,1 hektare ini. Tak jauh dari sana, bibit ikan nila yang baru dibesarkan berenang ke sana ke mari di embung seluas sekitar 1 hektare.

Embung itu hingga kini masih tertutup bagi pemancing karena masih digunakan untuk pembibitan ikan. Namun, embung bisa digunakan sebagai arena bermain perahu bebek. Dengan merogoh kocek seikhlasnya, pengunjung bisa mengitari embung dengan perahu bebek sepuasnya.

“Tadi saya kasih Rp10.000. Karena masih promo setelah taman ini dibuka, pengunjung bisa bayar seikhlasnya untuk naik perahu bebek itu,” jelas Yanti, 30, pengungjung Taman Sukowati asal Karangmalang saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Senin.

Naik perahu bebek untuk mengitari embung merupakan salah satu wahana yang bisa dijajal di Taman Sukowati. Selain itu, masih banyak hal yang bisa dinikmati pengunjung. Misalnya duduk bersantai di kursi taman yang dibangun di bibir embung atau berfoto selfie dengan berbagai pilihan latar belakang.

Ada lebih dari 10 lokasi selfie yang memanjakan pengunjung. Beberapa di antaranya berlatar belakang taman bunga, replika gajah purba, replika burung garuda, replika dinosaurus, dan replika binatang lain.

Menariknya, replika binatang tersebut dibuat dengan bahan dasar limbah kayu yang disusun dengan teknik tempel. Beberapa lokasi selfie lain yang banyak diburu pengunjung adalah ornamen karangan bunga warna warni berbentuk hati, jembatan sesek dari bambu, replika gading gajah purba dari anyaman bambu, dinding payung, hingga susunan batang bambu menyerupai terowong segi tiga.

Salah satu lokasi selfie paling fenomenal adalah perahu besi peninggalan zaman Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang ditemukan terdampar di Bengawan Solo. “Saya ingin sekali berfoto dengan latar belakang perahu VOC itu. Perahu sudah dipajang di atas. Sayangnya proses penataan area berdirinya perahu belum selesai. Masih banyak tukang yang bekerja sehingga saya batal berfoto di sana. Mungkin lain kali, kalau sudah jadi, saya ke sini lagi,” ucap Susilowati, 23, pengunjung asal Ngrampal.

Terlepas dari itu, Susilowati mengapresiasi Pemkab Sragen yang telah merombak salah satu ruang terbuka hijau tersebut. Taman Sukowati merupakan gabungan dari Taman Mandala Krida dan Taman Tirtasari.

Ruang terbuka hijau resmi berganti nama Taman Sukowati setelah dibuka Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada Minggu (28/4/2019). “Sebelum dirombak, taman ini kerap disalahgunakan untuk kegiatan kurang baik seperti pasangan muda-mudi yang berbuat mesum. Mudah-mudahan setelah dirombak pengawasan lebih ditingkatkan. Setelah dirombak, bisa dibilang Taman Sukowati adalah primadona baru warga Sragen. Meski begitu masih perlu adanya perbaikan seperti jalan setapak yang becek karena paving-nya rusak. Sebagian jalan setapak juga sudah bergelombang,” ucap Susilowati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya