Taman Siswa dan Sisa-Sisa Romantisisme
Tanggal 3 Juli 2022 tepat seabad Perguruan Nasional Taman Siswa berdiri. Pada 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan nasional tersebut di Kota Jogja. Kini tersisa romantisisme dari idealisme Taman Siswa.

SOLOPOS.COM - Upacara di sekolah Taman Siswa di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (tamansiswapusat.com)
Solopos.com, SOLO – Tanggal 3 Juli 2022 tepat seabad Perguruan Nasional Taman Siswa berdiri. Pada 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan nasional tersebut di Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kini Taman Siswa makin pudar, luntur, dan menyisakan romantisisme.
Buku Demokrasi dan Kepemimpinan: Kebangkitan Gerakan Taman Siswa karya Kenji Tsuchiya yang diterbitkan Balai Pustaka dan Kepustakaan Populer Gramedia, Oktober 2019, menjelaskan pada waktu itu pemerintah Hindia Belanda sedang menghadapi kebangkitan nasionalisme yang terpusat di Partai Komunias Indonesia (PKI) dan Sarekat Islam (SI).
Tan Malaka menjadi tokoh utama PKI saat itu memimpin pemberontakan di seluruh Jawa. SI juga aktif dalam perjuangan siapa yang akan memimpin gerakan serikat buruh. Kala itu makin banyak serikat buruh berbagai jenis didirikan.
