SOLOPOS.COM - Wisatawan memadati Taman Satwa Taru Jurug, Solo, Kamis (14/5/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Taman Satwa Taru Jurug di Solo akan direvitalisasi per zona.

Solopos.com, SOLO — Perusahaan Daerah (Perusda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mempercepat rencana revitalisasi kebun binatang tersebut. Revitalisasi akan dilakukan per zona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Direktur Utama Perusda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, revitalisasi per zona lebih cepat dan tidak membutuhkan biaya tinggi.

Sebaliknya, jika revitalisasi menyeluruh kawasan TSTJ dibutuhkan biaya besar hingga seratusan miliar rupiah. Padahal revitalisasi TSTJ mendesak segera direalisasikan.

“Kami mulai menerapkan revitalisasi TSTJ menjadi per zona. Sehingga, nantinya revitalisasi bisa dilakukan secara bertahap,” kata dia, Minggu (22/11/2015).

Dengan demikian, Bimo mengatakan revitalisasi tidak mengganggu operasional TSTJ. Artinya TSTJ tidak perlu tutup total hanya untuk revitalisasi.

Di samping itu, dengan revitalisasi per zona lebih mudah, karena anggarannya tidak terlalu besar. Selain itu, Bimo mengatakan jumlah investor yang akan berinventasi di TSTJ tidak hanya satu, melainkan banyak investor.

“Kami akan menarik investor sebanyak-banyaknya agar mereka mau berinvestasi di TSTJ,” katanya.

Saat ini, pihak Perusda TSTJ dan tim Pemkot serta menggandeng Lembaga pengabdian masyarakat dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah menyusun grand design revitalisasi TSTJ.

Grand design ini membagi revitalisasi TSTJ menjadi per zona termasuk besaran nilai investasi. “Zona ini yang kami tawarkan ke investor mau menggarap yang mana,” kata dia.

Bimo berharap penyusunan grand design rampung pada tahun ini, sehingga pelaksanaan revitalisasi bisa dilaksanakan secepatnya paling cepat awal tahun mendatang.

Sejauh ini, Bimo mengatakan Perusda TSTJ telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan PT. Tani Nelayan Indonesia selaku investor yang berminat berinvestasi di TSTJ. Bimo mengatakan investor tersebut siap menggelontorkan dana Rp60 miliar untuk revitalisasi TSTJ.

Selain itu, TSTJ juga telah menjalin kerja sama pengelolaan sister zoo dengan Kebun Binatang Gembira Loka. Pihak Gembira Loka siap membuat kolam renang, kolam tangkap ikan anak dan taman reptil di tanah TSTJ seluas 3.500 meter persegi.

“TSTJ dan Gembira Loka memiliki kesamaan, yakni sama-sama sebagai lembaga konservasi (LK),” katanya.

Bimo mengemukakan paling lambat rencana pembangunan zona kolam renang, kolam tangkap ikan dan taman reptil dilaksanakan pada Desember nanti. Bimo ingin menghidupkan kolam renang di area TSTJ yang selama ini dibiarkan mangkrak.

“Lahan di TSTJ ada 14 hektare. Lahan ini dikurangi 3.500 meter persegi untuk kolam ikan dan taman reptil, nanti akan kami bagi per zona,” kata dia.

Penjabat (Pj.) Wali Kota Solo Budi Suharto telah meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama Bagian Perekonomian Setda untuk menyiapkan dana penyertaan modal untuk TSTJ senilai Rp5 miliar di tahun depan.

Penyertaan modal ini nantinya bisa difungsikan sebagai daya pikat calon investor yang akan menggarap pengelolaan TSTJ selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya