SOLOPOS.COM - Tampak depan Taman Satwa Taru Jurug Solo (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ kini menyediakan fasilitas sepeda yang boleh disewa pengunjung.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 15 unit sepeda ditata berjejer di depan Kantor Pengelola Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Di samping deretan sepeda itu ada papan yang bertuliskan “Sewa Sepeda Rp10.000/jam”.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sepeda tersebut merupakan fasilitas teranyar di TSTJ yang disiapkan pengelola bagi pengunjung. Perjalanan menggunakan sepeda menjadi cara lain untuk menikmati wisata di taman konservasi tersebut.

Pada Selasa (17/11/2015), menjajal berkeliling di taman satwa seluas sekitar 14 hektare itu menggunakan sepeda. Saat mulai mengayuh sepeda untuk berkeliling, matahari sudah mulai terik dan menyengat kulit.

Ekspedisi Mudik 2024

Ratusan pohon yang tertanam di TSTJ melindungi perjalanan dari sengatan matahari. Pohon yang hijau nan rindang menambah kesejukan alam di taman satwa itu. Deru dan asap kendaraan bermotor steril di kawasan konservasi tersebut.

Sepanjang perjalanan,  ditemani suara kicauan burung yang indah dan saling bersautan. Suara erangan harimau dan teriakan dari kera serta orang utan juga menjadi penghibur perjalanan bersepeda itu.

Namun, beberapa kali harus memutar balik arah laju sepeda karena jalan yang dipilih ternyata jalan buntu. Jalan yang tidak rata dan jalan yang berundak-undak menjadi tantangan tersendiri saat mengayuh sepeda. Tak jarang, sepeda harus dituntun supaya bisa mengakses jalan berundak-undak itu.

Keterbatasan papan petunjuk arah yang dipasang pengelola di sejumlah titik juga menyulitkan perjalanan. Saat ingin melihat hewan di satu kandang, pengunjung juga harus mewaspadai sepeda yang diparkir. Ini karena belum ada tempat khusus untuk parkir sepeda yang disediakan pengelola.

Solopos.com hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengelilingi taman dengan jumlah satwa sebanyak 265 ekor itu. Padahal, ketika mengelilingi taman dengan berjalan kaki setidaknya dibutuhkan waktu sekitar satu jam.

Menurut salah seorang karyawan TSTJ, F. A. Mira Ayu, saat ini pengunjung yang memanfaatkan fasilitas sepeda belum terlalu banyak.

Setiap hari hanya ada satu sampai lima pengunjung yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Namun, saat akhir pekan biasanya 15 unit sepeda yang disediakan laris disewa pengunjung.

Bagi Direktur Utama (Dirut) TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, penambahan fasilitas sepeda tersebut merupakan inovasi pengelola taman supaya pengunjung lebih nyaman. Selain itu, pengunjung memiliki pilihan untuk berkeliling menikmati taman, baik dengan berjalan kaki maupun bersepeda.

Sebenarnya, sepeda tersebut hanya digunakan karyawan dan PKL untuk kepentingan pekerjaan. Tetapi, dalam perkembangannya sepeda tersebut diminati pengunjung. Dipilihnya moda transportasi sepeda ini karena dianggap tidak menimbulkan suara gaduh dan mengeluarkan asap yang bisa menganggu satwa.

“Hanya dengan Rp10.000 per jam bisa menikmati keindahan TSTJ dengan bersepeda,” ujar dia.

Dia mengakui saat ini pengelola belum menyediakan beberapa fasilitas penunjang untuk kenyamanan menggunakan sepeda. Seperti jalan khusus pesepeda dan papan penunjuk arah. Ke depannya, pengelola akan segera membangun fasilitas penunjang itu supaya pengunjung bisa lebih leluasa dalam menikmati TSTJ.

“Untuk membangun infrastruktur yang menunjang itu kan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Ya, pembangunannya akan dilakukan secara bertahap,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya