SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Cuaca terik sangat terasa saat Solopos.com melangkahkan kaki menuju taman kota yang bersebelahan dengan Lapangan Ponco Budoyo, Selasa (7/5/2013) siang.

Sebuah mainan mangkok putar besi teronggok di salah satu sudut taman yang berada di wilayah RT 003/RW 011, Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali tersebut. Mangkok putar besi yang seharusnya bisa digunakan oleh anak-anak untuk bermain-main sembari menikmati suasana kota itu justru mangkrak. Tak hanya satu, tapi ada dua mainan mangkok putar besi lain yang kondisinya rusak karena besi penyangga bagian bawah mainan itu patah, sehingga tak bisa lagi digunakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Satu mainan mangkok putar lainnya lagi bahkan dalam kondisi terbalik. Sementara di lokasi yang sama, terlihat beberapa mainan ayunan besi namun kemungkinan sangat jarang digunakan. Rumput-rumput yang menjadi bagian dari taman kota itu juga nampak gersang, kurang terpelihara. Dinding-dinding bangku dan bangunan yang ada di taman itu juga banyak coretan. Hal itu diperparah dengan kondisi sekitar 28 lampu taman, yang sebagian besar pecah kacanya dan lampunya pun hilang. Taman kota itu dulu diberi nama Taman Ponco Budoyo.

Informasi yang diperoleh, taman tersebut selesai dibangun dengan dana dari APBD Provinsi Jateng sekitar Rp900 juta 2010 silam. Namun saat ini, taman tersebut justru mangkrak.

Ketua RW 011, Kariyono menuturkan taman kota tersebut secara resmi diserahkan pengelolaannya dari Pemerintah Provinsi Jateng kepada Pemkab Boyolali, Mei 2012. Saat itu, pengelolaan diserahkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Boyolali. Namun kemudian menurut informasi diserahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, kemudian saat ini diserahkan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali.

Kariyono mengakui kurang terawatnya taman kota tersebut. Bahkan dengan rusaknya lampu-lampu di taman tersebut, kondisi taman saat malam hari gelap gulita.

Terkait hal itu, pihaknya sudah pernah meminta kepada instansi terkait untuk memberikan perhatian terhadap kondisi itu.

“Kami sudah sering menyampaikan kepada instansi terkait agar taman kota bisa lebih dirawat karena itu ruang publik yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkap Kariyono.

Jajaran Komisi IV DPRD Boyolali yang sempat meninjau kondisi taman Sapto Budoyo itu berharap agar segera ada perhatian dari dinas terkait.

“Sayang sekali kalau kondisi taman kota itu dibiarkan mangkrak seperti ini,” kata ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto.

Wakil ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Agus Wiyono meminta dinas terkait segera memperbaiki kondisi tersebut agar taman dapat optimal dimanfaatkan sebagai ruang publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya