SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Wahana wisata Taman Pelangi di kompleks Jurug Solo Zoo berhenti beroperasi. PT Cikal Bintang Bangsa selaku investor mengundurkan diri dari kerja sama yang dilakukan sejak 2017 karena merugi.

Kabar ditutupnya wahana wisata Taman Pelangi di kawasan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) menuai beragam tanggapan dari netizen. Menurut warganet, selama ini Taman Pelangi memang sepi pengunjung.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan pengalaman Solopos.com, wahana wisata Taman Pelangi Jurug ramai dikunjungi wisatawan saat musim liburan panjang. Harga tiket yang ditawarkan mulai Rp20.000. Dengan harga tersebut, pengunjung bisa berfoto dan menikmati keindahan kerlap-kerlip lampion warna-warni di Taman Pelangi Jurug.

Sayangnya, kini keindahan Taman Pelangi Jurug tinggal kenangan. Sejumlah netizen yang pernah berkunjung ke Taman Pelangi menilai harga tiket yang ditawarkan cukup mahal. Padahal, lampion di Taman Pelangi dinilai terlalu biasa. Yang menjadi daya tarik Taman Pelangi adalah pertunjukan air mancur menari alias dancing fountain.

Tiket masuk kemahalan,” komentar @baneazimu2009.

Kalau enggak mau sepi adakan event yang lagi booming dong. Misalnya kuliner party, K-Pop festival, international job fair, EDM fest, dan lain-lain,” imbuh @ellifarn.

Tempat yang tidak sesuai dengan tiketnya yang mahal, kalau menurutku,” imbuh @@n4n4_nano.

Menurut saya, masyarakat banyak yang belum tahu. Jadi, kurang mengerti juga. Kurang pemasaran mungkin. Atau mungki saya saja yang memang kurang update,” imbuh @agoes_poetraskh.

Diberitakan Solopos.com, Selasa (11/6/2019), Direktur Perusahaan Daerah TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan, Taman Pelangi sudah berhenti beroperasi sejak Februari 2019. Bimo mengatakan keuntungan PT Cikal Bintang Bangsa selama mengelola Taman Pelangi telah dibagihasilkan kepada TSTJ selama medio Desember 2017 – Januari 2019. Sedianya kontrak kerja sama senilai Rp10an miliar itu berlaku selama empat tahun.

Apabila dihitung, keuntungan bagi hasil yang didapatkan TSTJ selama Taman Pelangi beroperasi sekitar Rp600an juta. Sementara pajak daerah untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sekitar Rp300-an juta dan nilai aset bangunan yang ditinggalkan mencapai Rp750 juta.

Taman Pelangi Jurug resmi dibuka untuk umum akhir Desember 2017. Wahana tersebut menyajikan lampu warna-warni yang dirangkai dan dibentuk menjadi beragam kreasi menarik, salah satunya hewan-hewan.

Selain itu, ada pula air mancur menari yang disorot lampu. Direktur PT Cikal Bintang Bangsa, Agung Riyadi, mengatakan alasan utama penghentian kerjasama tersebut adalah tak berimbangnya pengeluaran dengan pemasukan.

Wahana tersebut menggunakan daya listrik sebesar 180.000 watt. Sekitar 80.000 watt di antaranya khusus digunakan untuk air mancur menari. Sementara, tiket masuk dipatok Rp20.000 per orang untuk Senin-Jumat dan Rp25.000 pada hari libur dan akhir pekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya