SOLOPOS.COM - Keberadaan taman ini dinilai menyulitkan pejalan kaki, terlebih bagi penyandang cacat.(JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

Taman dibangun di sepanjang trotoar di Pangukan hingga Pasar Sleman. Keberadaan taman ini dinilai menyulitkan pejalan kaki, terlebih bagi penyandang cacat.(JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

SLEMAN—Proses pembangunan taman di sepanjang Pangukan hingga ke Pasar Sleman dinilai telah memakan trotoar yang ada dan membuat sebagian warga kesulitan berjalan dengan santai di kawasan tersebut.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Salah satu warga Pangukan, Tridadi, Kecamatan Sleman Kustini mengatakan dengan pembanguan taman di bagian trotoar, membuat ruas khusus pejalan kaki itu menyempit, sehingga pejalan kaki tak bisa berjalan dengan leluasa saat melintas di area perkantoran kabupaten Sleman itu.
“Sejak dulu trotoarnya sudah sempit seperti itu dan bersandingan dengan akar dan pohon. Sekarang malah lebih sempit lagi karena dibangun taman,” kata Kustini di Pangukan, Selasa (4/12).

Selain penyempitan trotoar, Kustini juga mengeluhkan masalah pedagang klitikan setiap Pahing. Keberadaan pedagang ini membuat trotoar tidak bisa dilintasi dan warga harus berjalan kaki di atas aspal. “Itu belum kalau yang parkir banyak, kami harus berjalan lebih ke tengah jalan. Ini kan berbahaya. Kalau bisa fasilitas trotoar diadakan lebih lebar lagi,” kata Kustini.

Salah pedagang klitikan, Tartono mengaku memang sejauh ini Pasar klitikan di Pasar Sleman setiap Pahing memang meluas hingga ke Dusun Pangukan. Kebanyakan menggunakan trotoar untuk menggelar dagangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya