SOLOPOS.COM - Taman Kuliner Wonosari. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Taman Kuliner Wonosari terus ditingkatkan fasilitasnya.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Kantor Pengelolaan Pasar Gunungkidul terus berusaha memaksimalkan keberadaan Taman Kuliner yang ada di Jalan Baru, Wonosari. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur dan melengkapi sarana pendukung taman lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Gunungkidul Widagdo mengakui keberadaan taman kuliner belum maksimal. Hal itu terlihat dari tingkat kunjungan yang belum stabil. Oleh karenanya, untuk pengoptimalan dilakukan beberapa penyempurnaan.

Dia mengatakan, untuk menambah kenyamanan bagi pengunjung telah menambah tujuh gazebo di halaman taman. Harapannya dengan tambahan fasilitas itu bisa memberikan kenyamanan kepada pengunjung.

“Fasilitas ini juga untuk menanggapi keluhan dari pedagang atau pun pengunjung tentang infrastrukur pendukung yang ada,” kata Widagdo kepada wartawan, Rabu (21/9/2016).

(Baca Juga : TAMAN KULINER WONOSARI : Kios Taman Kuliner Masih Ada yang Tutup, Ada Masalah Apa?)

Dia menjelaskan, keberadaan gazebo baru sudah terpasang beberapa waktu lalu. Upaya ini juga tidak butuh pengadaan karena gazebo yang digunakan diambilkan dari lokasi area parkir di Gedung Serba Guna Siyono. “Dari tujuh Gazebo ini, salah satunya akan dijadikan mushola, sedang enam yang lain digunakan untuk tempat berkumpul pengunjung,” ungkapnya.

Mantan Camat Wonosari ini menambahkan, dari hasil evaluasi tiga bulan awal, selain masalah kunjungan, keberadaan taman kuliner juga belum mampu menampung seluruh pedagang. Ke depannya, Widagdo berencana memperluas area taman dengan memanfaatkan lahan yang ada di samping taman. Hanya saja, upaya ini masih butuh persetujuan dari bupati.

Untuk mengatasi membludaknya pedagang, ia berharap agar lokasi taman bisa digunakan secara bergantian. Pertimbangan ini mengacu pada keberadaan taman di mana saat siang hari masih banyak yang tutup karena mayoritas buka saat sore hari hingga tengah malam.

“Kalau bisa gantian kan bisa menekan biaya sewa, karena besaran sewa bisa dibagi dengan pedagang lain,” ucapnya.

Lokasi Taman Kuliner sendiri berdiri ditanah seluas 3.600 meter persegi ini, dengan dilengkapi 32 unit kios, 12 unit gasebo atau tenda dan dua toilet.

“Kita akan terus lakukan perbaikan sehingga lokasi itu bisa makin nyaman sehingga dapat menarik minat pengunjung,” katanya.

Tingkat Kunjungan Masih Rendah

Sementara salah seorang pedagang  sop ayam di taman kuliner, Siwi mengaku masih belum bisa buka secara tetap. Dia berdalih omzet penjualan masih sedikit sehingga memilih tutup untuk sementara.

“Mau bagaimana daripada rugi. Meski tutup, saya juga tidak akan melepas kios itu karena nanti tetap akan digunakan,” ungkapnya.

Di sisi lain, salah seorang juru parkir di area taman kuliner Kelik mengakui kunjungan ke taman masih naik turun. Dia pun berharap, agar pemkab rutin menggelar kegiatan di Taman Kuliner. Kelik tidak menampik, di beberapa kesempatan sudah ada pemusik yang tampil di taman, namun intensitasnya masih belum pasti karena tidak melakukan pentas setiap harinya.

“Kalau bisa even dilakukan secara rutin. Selain itu, saya juga berharap agar kios-kios yang kosong segera diisi karena dengan makin banyaknya pilihan menu juga bisa menarik minat pengunjung,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya