SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (ketiga dari kanan), didampingi Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo berjalan di area Car Free Day (CFD) Kota Solo, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (24/5/2015). Presiden Jokowi menyempatkan diri mengunjungi kawasan bebas kendaraan bermotor ini dalam kepulangannya ke Kota Solo. (Reza Fitriyanto/ JIBI/Solopos)

Taman Kota Solo tak mampu memuasi Presiden Joko Widodo yang pernah pula menjadi wali kota Solo.

Solopos.com, SOLO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai penataan taman sejumlah lokasi bisnis dan perbankan Kota Solo belum optimal. Presiden minta upaya penghijauan Kota Solo ditingkatkan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Presiden juga minta komunitas peduli lingkungan berkontribusi terhadap keasrian Kota Bengawan. Unek-unek itu disampaikan Jokowi saat berolahraga di area Car Free Day (CFD) Kota Solo, di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Minggu (24/5/2015) pagi. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, yang mendampingi Jokowi sepanjang perjalanan mengatakan Presiden meminta penataan taman Kota Solo itu perlu terus ditambah.

Fokusnya, kata dia, adalah pada bangunan publik seperti perbankan. Saat ini, ruang terbuka hijau (RTH) di Solo, baru 12,03% dari persentase ideal 20%. “Pak Jokowi minta bank-bank menambah penghijauan,” ujar Wali Kota saat ditemui Solopos.com di Bundaran Gladak.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Minggu, memang baru segelintir pelaku usaha perbankan yang menerapkan konsep go green di taman kantor mereka. Sebagian besar lahan kosong masih dicor dan digunakan parkir.

Meski demikian, ada pula beberapa bank yang mulai menata taman dengan metode vertical garden.

Ramah Pejalan Kaki
Di sisi lain, Jokowi mewanti-wanti perbaikan dan penambahan trotoar di jalur Kota Bengawan. Presiden ingin membuat Kota Solo ramah bagi pejalan kaki dengan fasilitas serupa city walk yang ia luncurkan dulu. Rudy mengatakan Pemkot siap membenahi trotoar di sejumlah jalur seperti Jl. Honggowongso, Jl. Veteran, hingga Jl. Gatot Subroto.

“Pak Jokowi minta alokasi anggaran untuk trotoar bagi pejalan kaki. Nanti di sejumlah jalan akan dibikin trotoar besar,” kata dia.

Sementara itu, Komunitas Pegiat Hidroponik Rumah Sakit Panti Waluyo (Kopingho), diberi mandat ikut mengembangkan keasrian kota. Saat berjalan kaki di area CFD Kota Solo di Jl. Slamet Riyadi, stan Kopingho menjadi yang pertama disambangi Jokowi.

Presiden melihat pengembangan selada dan sawi yang ditanam di pot-pot hidroponik (bermedia air). “Pak Jokowi meminta gerakan kami terus dilanjutkan dan menyasar ke lingkungan warga,” ujar Antonius Yoga, Ketua Kopingho.

Menurut Yoga, Jokowi mendukung gerakan hidroponik karena ikut mengampanyekan sayuran sehat. Pengembangan hasil sayuran hidroponik juga dinilai selaras dengan ekonomi kreatif. Hasil tanaman dapat diolah menjadi keripik maupun produk olahan lain.

“Kami tahu Pak Jokowi sudah tidak asing dengan hidroponik karena ikut mengembangkannya di sebuah rusunawa di Jakarta. Kami minta Presiden terus mempromosikan kampanye sayuran sehat melalui gerakan hidroponik,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya