SOLOPOS.COM - Taman dengan patung kethek ogleng seperti ini yang akan dibangun di sejumlah titik di Wonogiri untuk mendukung penilaian penghargaan Adipura. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Taman dengan patung kethek ogleng seperti ini yang akan dibangun di sejumlah titik di Wonogiri untuk mendukung penilaian penghargaan Adipura. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Guna memburu penghargaan kebersihan dan keindahan lingkungan, Adipura, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Wonogiri berencana membangun 12 taman hijau di sejumlah titik pantau. Setiap taman dihiasi dengan sebuah patung kethek ogleng yang diharapkan mampu menjadi ikon Kabupaten Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala KLH Wonogiri, Sri Wahyu Widayatto, mengatakan taman tersebut dibangun di beberapa titik pantau seperti di kantor Kecamatan Wonogiri, Selogiri, Ngadirojo, Girimarto, Jatipurno, Purwantoro, Wuryantoro dan Eromoko. Juga kantor Kelurahan Wonokarto dan Wuryorejo serta Telaga Rowo Batuwarno.

“Kami berharap kethek ogleng bisa menjadi ikon Kabupaten Wonogiri. Kethek atau kera merupakan hewan yang banyak ditemui di Wonogiri. Selain itu, pembangunan taman ini juga mendukung penilaian Adipura tahap pertama pada Oktober,” katanya.

Kasi Penanggulangan Pencemaran yang juga Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Adipura, Broto Susilo, menambahkan taman itu bermakna agar manusia selalu melindungi flora dan fauna di Wonogiri. “Luas taman bervariasi, rata-rata sekitar delapan meter persegi. Rencananya, di setiap kantor kecamatan bisa dibangun taman hijau tersebut,” katanya.

Ia menambahkan anggaran pemkab untuk persiapan Adipura itu sekitar Rp107 juta yang digunakan sosialisasi, koordinasi, pengadaan sarana kebersihan dan perbaikan taman.

Pihaknya juga berencana membuat hutan kota di sisi barat GOR Giri Mandala Wonogiri dengan anggaran dana sekitar Rp70 juta. Hutan kota itu akan ditanami berbagai tanaman keanekaragaman hayati seperti tanaman langka dan tanaman yang mampu menyimpan air. Di antaranya pohon beringin, tanjung, mojo dan kunto bimo.

Selain itu, Pemkab juga membuat Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) domestik dan non domestik di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri. IPAL domestik itu untuk menampung dan mengolah limbah pertambangan emas. Sedangkan IPAL nondomestik untuk menampung dan mengolah limbah peternakan sapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya