SOLOPOS.COM - Taman Balekambang. (Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota Solo menutup operasional harian Taman Balekambang mulai September hingga Desember mendatang. Penutupan taman tersebut untuk revitalisasi yang menyasar jalan bagian dalam taman dan lansekap.

Pengerjaan proyek itu sekurang-kurangnya memakan waktu tiga bulan. Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Solo, Weni Andrianto, mengatakan revitalisasi kawasan tersebut sempat batal lantaran pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belakangan, pemerintah pusat mengizinkan pembangunan dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) cadangan.

24 Warga Boyolali Meninggal Karena Covid-19, Belum Ada Satu Pun Ahli Waris Ajukan Santunan

Ekspedisi Mudik 2024

Weni menjelaskan awalnya anggaran untuk revitalisasi Taman Balekambang Solo itu mencapai Rp5,1 miliar. Namun, karena ada pandemi Covid-19, proses pengadaan batal.

"Lalu, muncul lagi Peraturan Presiden yang menyebut pembangunan bisa lanjut menggunakan mekanisme DAK cadangan,” katanya kepada Solopos.com melalui telepon, Selasa (15/9/2020) siang.

Meski begitu, anggaran yang semula Rp5,1 miliar terpangkas hingga tinggal Rp1,8 miliar. Pemangkasan anggaran tersebut membuat pembangunan yang rencananya menyasar tiga poin utama menjadi hanya dua poin.

Univet Bantara Sukoharjo Wisuda Lulusan Secara Drive Thru, Begini Prosesinya

Pembangunan lahan parkir Taman Balekambang Solo untuk menampung kendaraan dalam jumlah besar tertunda, menyisakan penataan jalan dalam kawasan dan lansekap taman. Penataan jalan menyasar penggantian paving yang mayoritas sudah rusak.

Sumur Resapan

Sedangkan penataan lansekap untuk menanggulangi sejumlah lokasi yang kerap tergenang, seperti bawah tempat mainan anak dan area sekitar pohon.

Pada lokasi-lokasi itu akan ada sejumlah sumur resapan baru. Selain itu juga akan membangun saluran baru untuk mengalirkan air melalui pipa menuju selokan.

September Ini, Pedagang Pasar Tradisional Solo Kembali Harus Bayar Retribusi

Kepala UPT Balekambang, Sumeh, mengatakan penutupan Taman Balekambang Solo bertujuan agar pembangunan berjalan lancar. Terlebih, pengunjung harian tidak akan bisa menikmati kawasan saat penataan berlangsung.

“Kegiatan kerumunan masih ada pembatasan, sehingga penutupan saya rasa tidak berpengaruh banyak,” katanya.

Kasus Covid-19 Dari Klaster Lokal Terus Melonjak, DKK Solo Siap Ubah Pustu Jadi Rumah Isolasi

Kendati ditutup untuk pengunjung harian, pengelola tetap menjalankan sejumlah kegiatan rutin seperti ketoprak dan sendratari.

“Pengunjung datang untuk menonton ketoprak dan sendratari hanya berada di area tersebut kemudian pulang. Pengunjung harian enggak ada. Tapi, kalau ada izin dari Kepala Dispar ya boleh. Jadi penutupan sebatas untuk yang umum saja,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya