Solopos.com, BOYOLALI -- Satu rumah warga Pusung, Banaran, Boyolali, rusak akibat bencana tanah longsor, Selasa (3/3/2020) sore. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.45 WIB.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Lokasi kejadian berada di RT 001/RW 007, Pusung, Banaran, Boyolali. Hari itu hujan turun dengan intensitas sedang selama sekitar dua jam.
Tiba-tiba talut di pinggir sungai wilayah itu longsor. Dimungkinkan hal itu terjadi karena talut tergerus air.
Legislator Wonogiri Ragu Pemkab Tak Tahu Ada Pabrik Pupuk Palsu di Pracimantoro
Talut yang longsor berada di belakang rumah salah satu warga setempat, Suyanta. Akibatnya, sebagian tembok rumah Suyanta retak. Sebagian fondasi dan pekarangan rumah pun ikut longsor.
"Fondasi sepanjang 3 meter, halaman sepanjang 17 meter. Talut yang longsor tingginya sekitar 15 meter dan panjang 20 meter. Ketebalan longsoran 2 meter," kata Kurniawan.
Menurut Kurniawan, rumah yang terdampak tersebut dalam kondisi kosong lantaran belum ditempati pemiliknya. Setelah kejadian, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali mengimbau pemilik rumah untuk memberikan batas jarak aman menggunakan bambu atau kayu.
Ahli Virus Inggris Sebut Penyebaran Covid-19 Berkurang di Musim Panas
Tujuannya untuk menghalau warga agar tidak mendekat ke lokasi longsor. Di sisi lain Kurniawan juga mengatakan selain lokasi tersebut, beberapa daerah di Boyolali juga berpotensi banjir dan longsor.
Misalnya wilayah Selo, Jeruk, Cepogo, dan Juwangi. Terlebih dengan intensitas hujan yang cukup tinggi, BPBD pun terus memantau lokasi-lokasi yang berpotensi bencana.