SOLOPOS.COM - Kondisi talut sepanjang 12 meter yang ambrol di RT 002/RW 012 Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Selasa (7/1/2020). (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)Kondisi talut sepanjang 12 meter yang ambrol di RT 002/RW 012 Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Selasa (7/1/2020). (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO -- Talut Kali Jenes sepanjang 12 meter di Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, ambrol akibat hujan deras disertai angin kencang, Senin (6/1/2020).

Talut itu hanya berjarak dua meter dari hunian warga. Menurut warga setempat, Suprobo, hujan deras membuat Kali Jenes meluap sehingga diduga menggerus fondasi talut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kejadiannya Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu hujan deras dan angin kencang, tiba-tiba saja talut ambrol. Suaranya keras sekali. Tinggi talut sampai ke dasar sungai sekitar dua meter. Pagar tembok yang kami bangun untuk membatasi kali dengan jalan juga ikut ambrol,” kata dia kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).

Pria 65 tahun itu mengatakan talut yang ambrol berada tepat di muka tempuran selokan rumah warga. Ia menduga arus kencang ditambah volume air yang tengah meluap membuat fondasi talut tergerus hingga longsor.

Proyek Flyover Purwosari Solo Dimulai Pekan Ini, Pemkot Siapkan 5 Rekayasa Lalu Lintas

Selain itu, sambung Suprobo, bangunan talut sudah berpuluh tahun dan tidak direvitalisasi. “Kalau lihat strukturnya itu memakai bata tua, mungkin dibikin saat zaman Belanda. Saya sejak lahir tinggal di sini jadi kalau diingat memang belum pernah ada perbaikan,” ucap warga RT 002/RW 012 itu.

Warga lain, Kurnia, mengaku khawatir longsoran talut akan merembet menjadi lebih panjang atau bahkan mengancam rumah warga jika hujan deras terus terjadi. Ia berharap talut itu segera diperbaiki.

“Selasa pagi sudah ada survei dari BBWSBS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo]. Tapi, kami enggak diberi tahu apakah segera diperbaiki atau tidak. Mereka hanya mengecek lokasi,” kata dia.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Arif Nurhadi, menyebut seluruh talut Kali Jenes rawan ambrol. Ia mengakui talut-talut tersebut belum pernah diperbaiki sejak kali pertama dibangun.

“Talut itu dibangun puluhan tahun lalu dan perbaikan yang menyasar seluruh bagian dari hulunya di Serengan sampai hilirnya sepanjang dua kilometer, belum pernah dilakukan. Konstruksinya dari pasangan batu bata dan sering terkena limbah industri batik. Dinding talut juga kerap ditumbuhi gulma sehingga merusak struktur,” ucap Arif.

Prabowo Dianggap Lembek ke China Soal Natuna, Ini Pembelaan Gerindra

Ia menyebut untuk memperbaiki talut sepanjang dua kilometer itu butuh dana sekitar Rp60 miliar dengan konstruksi beton bertulang. Perkiraan angka itu dihitung sekitar dua tahun lalu.

“Harus dibongkar dan diperbarui dengan konstruksi baru. Kewenangannya ada di BBWSBS. Tapi, kami menyadari talut tersebut juga menjadi kepentingan kota. Kami akan koordinasi agar tidak terjadi duplikasi pekerjaan. Jika kami yang memperbaiki maka tergantung anggaran, sehingga pengerjaannya sepotong-potong,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya