Solopos.com, SRAGEN -- Talut Jembatan Lemah Putih yang terletak di jalan lintas Kabupatan Sragen dan Boyolali, tepatnya di jalan Gemolong-Karanggede (Boyolali) ambrol saat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat, Jumat (22/1/2021).
Talut jembatan itu masuk wilayah Dukuh Tanjung Anom RT 018, Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Talut yang ambrol itu sepanjang 7 meter dengan ketinggian 6 meter. Gara-gara kejadian itu bahu jalan selebar sekitar 50 centimeter (cm) longsor.
Bupati Sleman Positif Covid-19 Setelah Divaksinasi, Ini Tanggapan Kemenkes
Untuk sementara warga memasang rambu-rambu sederhana berupa tong bekas dan ban agar tidak membahayakan pengguna jalan.
Camat Miri, Sragen, Ancil Sudarto, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (23/1/2021), menyampaikan jalan tempat talut ambrol tersebut merupakan jalan milik Provinsi Jawa Tengah. Jalan itu juga menjadi batas wilayah antara Desa Geneng, Kalijambe, dan Desa Jeruk, Miri.
“Ambrolnya talut itu terjadi saat hujan deras. Kebetulan lokasi talut itu cukup jauh dari permukiman, sekitar 40 meter. Untuk antisipasi sementara, warga setempat membuat pembatas jalan dari ban dan tong bekas serta rambu-rambu sederhana,” ujar Ancil.
Positif Corona, Doni Monardo: Covid-19 Begitu Dekat di Sekitar Kita
Jarak Permukiman Terdekat
Dia menerangkan bahu jalan yang terkena dampak longsor itu sekitar 50 cm. Dia khawatir bila tidak segera ditangani maka badan jalan akan terus terkikis air saat hujan.
Informasi talut ambrol itu juga sudah disampaikan Ancil kepada atasan untuk tindak lanjut berikutnya.
“Permukiman terdekat di sebekah utara jalan sekitar 40 meter. Kalau sisi selatan itu sudah dekat sungai dan makam. Sungai itu tidak ada namanya, ya orang mengenal jembatannya dengan nama Jembatan Lemah Putih,” ujarnya.
10 Berita Terpopuler : Video Penjarahan Minuman Isotonik di Jalan Viral
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen, Albert Pramono Soesanto, mengatakan jalan Gemolong-Karanggede itu bukan jalan kabupaten melainkan jalan provinsi.
Wewenang untuk perbaikan jalan itu ada di tangan Pemprov Jateng. “Saya koordinasikan dengan Pemprov Jateng supaya segera ada penanganan,” jelasnya.
Mantap! Lebih dari 130.000 Nakes Indonesia Sudah Vaksinasi Covid-19