SOLOPOS.COM - Talut di jalur lingkar gardu pandang Museum Sangiran, Kecamatan Kalijambe kembali ambrol setelah ada upaya perbaikan dengan membangun penahan dari anyaman bambu. Talut tersebut berada di jalur penghubung antara Desa Krikilan dan Desa Ngebung. Foto diambil Selasa (12/2/2014). (Taufik Sidik/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Talut di jalur lingkar gardu pandang Museum Sangiran, Kalijambe kembali ambrol setelah dilakukan perbaikan beberapa waktu lalu. Kini kerusakan akibat ambrolnya talut tersebut semakin parah.

Berdasarkan pantauan Espos, penahan sementara longsoran talut yang dibangun menggunakan tumpukan serta anyaman bambu. Hanya saja, penahan tersebut tak mampu membendung longsoran tanah. Bahkan, kini tanah di bawah jalan beton yang baru dibangun beberapa waktu lalu tersebut ikut tergerus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu warga Dukuh Pablengan, Desa Krikilan, Rukiman, membenarkan talut diperbaiki setelah ambrol sekitar dua bulan silam. “Sudah dibenahi. Tetapi ambol lagi,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (12/2/2014).

Disampaikannya, uipaya perbaikan yang dilakukan dengan memasang anyaman bambu sebagai penahan sementara percuma dilakukan. “Kalau di bagian bawah tidak dibangun fondasi permanen, penahan apapun juga percuma. Pasti longsor lagi,” jelasnya.

Rukiman menambahkan jalan tersebut merupakan jalan penghubung antara Desa Krikilan dengan Desa Ngebung. “Bagi kami ini jalan utama. Banyak warga di daerah sini yang menjadi petani di Ngebung. Kalau melintas kawasan itu ya tentu was-was terutama saat musim hujan. Takut jalan ikut ambrol,” ungkapnya.

Sekretaris Desa (Sekdes) Krikilan, Wijanto, mengungkapkan perbaikan talut ambrol dilakukan pertengahan Januari silam. Hanya saja, lantaran terus diguyur hujan penahan sementara dari bahan bambu tak mampu menahan longsoran tanah. “Saat diguyur hujan, bambu tidak mampu menahan akhirnya kembali ambrol sekitar sepekan lalu,” tambah dia.

Diakuinya, ambrolnya talut semakin menghawatirkan lantaran tanah di bawah jalan ikut tergerus. Wijanto menguraikan pihaknya sudah melaporkan ambrolnya talut penahan itu ke dinas terkait. Hanya saja, hingga kini belum ada kepastian talut bakal diperbaiki. “Kami sudah laporkan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) soal ambrolnya talut. Tetapi, soal kapan diperbaiki kami belum mengetahui ,” tukas dia.

Sebelumnya, talut sepanjang 10 meter di jalur lingkar gardu pandang itu ambrol setelah beberapa hari diperbaiki. Ambrolnya talut juga disebabkan lantaran talut tak mampu menampung air dari guyuran hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya