SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menggarap ulang talut Embung Majasto, Tawangsari, Sukoharjo, Kamis (9/1/2014). Talut yang merupakan pekerjaan tambahan proyek senilai Rp3 miliar tersebut longsor Desember 2013.(Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Talut Embung Majasto di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, longsor. Informasi yang dihimpun solopos.com di lokasi kejadian, Kamis (9/1/2014), talut tersebut longsor awal Desember 2013. Mirisnya, proyek Embung Majasto yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 sebesar Rp3 miliar tersebut belum diserahkan oleh kontraktor.

Sedangkan kontraktor proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) tersebut yakni PT Sumber Karsa Indah Utama (SKIU) Sukoharjo. Manajer Teknik PT SKIU, Budi Santoso saat ditemui wartawan menjelaskan talut embung yang longsor merupakan pekerjaan tambahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia proyek utamanya adalah pembangunan Embung Majasto untuk keperluan pengairan lahan pertanian. Ihwal longsornya talut, Budi meyakini karena pergerakan tanah (tebing). “Tanah di sini memang labil. Sebelumnya juga pernah terjadi longsor,” katanya.

Selain karena tanah labil, Budi menduga tebing sungai longsor karena tingginya intensitas hujan. Dia menjelaskan saat ini pihaknya tengah menggarap perbaikan talut embung. Diperkirakan proses perbaikan talut sepanjang lebih kurang 40 meter tersebut rampung bulan ini.

Menurut Budi pekerjaan ulang pembuatan talut embung yang terkena longsor menggunakan anggaran Rp350 juta. Desain baru konstruksi talut diyakini mampu menahan potensi longsor tebing embun. “Kedalaman dan ketebalan talut baru kami tambah,” jelasnya.

Sedangkan Andi Riansyah, perwakilan PT SKIU, menjelaskan bahwa penyebab utama talut longsor adalah pergerakan tanah (tebing) embung. Desain konstruksi talut yang menurutnya sudah menggunakan tiang-tiang pancang tidak mampu menahan pergerakan tanah.

Dia menerangkan proyek Embung Majasto dibiayai anggaran pusat sebesar Rp3 miliar. Pengerjaan proyek tersebut sudah rampung November 2013. Rencananya, proyek tersebut akan diserahkan kepada Balai Besar wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) pada Desember 2013. “Tapi di awal bulan [Desember] tanah dekat talut malah longsor,” ujarnya.

Andi menguraikan bagian tanah yang longsor merupakan jalan dusun di pinggir tebing embung. Akibat longsor tersebut talut embung terdesak masuk sungai sepanjang lebih kurang tiga meter. “Proses pembangunan ulang talut sudah berjalan. Dua pekan lagi rampung,” janjinya.

Sementara pengawas proyek dari BBWSBS, Pono menerangkan pihaknya memberi perpanjangan  waktu kepada kontraktor. Namun kontraktor dikenai denda sebesar 1/1.000 dari nilai kontrak per hari. “Kami minta kontraktor selesaikan proyek,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya