SOLOPOS.COM - Kondisi talut sungai di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno yang ambrol gara-gara tergerus derasnya aliran sungai, Selasa (6/12/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENTalut sungai sepanjang 50 meter di wilayah Dukuh Banyurip, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno ambrol, Senin (5/12/2022) sore. Ambrolnya talut itu membuat kandang sapi, tembok dapur, serta pagar kebun milik warga roboh.

Ambrolnya talut itu terjadi pada Senin sekitar pukul 16.30 WIB. Lokasi kejadian berada di daerah perbatasan antara Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten dan Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ambrolnya talut tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Gantiwarno dan sekitarnya sejak siang. Meningkatnya debit air termasuk kiriman air dari wilayah hulu di Gunungkidul menggerus talut hingga talut ambrol.

Salah satu warga, Sutarjo, 66, mengatakan talut yang ambrol setinggi 3 meter. Sebelumnya sudah ada tanda-tanda talut bakal ambrol.

Tanah di sekitar kandang sapi yang berada di tepi sungai milik tetangganya bernama Hardi ambles sekitar 3 pekan lalu. Amblesnya tanah itu membuat kandang rusak dan sapi diungsikan. Sementara, ambrolnya talut itu merusak pagar kebun milik Sutarjo.

Baca Juga: Air Saluran Meluap Usai Hujan Deras, 2 Sekolah di Gantiwarno Klaten Kebanjiran

“Alirannya sangat deras, akhirnya talut ambrol,” kata Sutarjo saat ditemui di kebunnya, Selasa (6/12/2022).

Warga lainnya, Ny. Wiji, 60, mengatakan sebelumnya berbagai perabot di dapurnya sudah dia geser lantaran sebelumnya sudah ada tanda-tanda tembok dapur retak. Hingga akhirnya talut ambrol dan menyebabkan tembok dapur roboh.

“Saat itu perasaan saya tidak enak. Saat saya di rumah tetangga untuk menyapu, tahu-tahu terdengar suara keras ternyata talut ambrol,” kata Wiji.

Baca Juga: Kena Kutukan, Sompil Khas di Klaten Ini Bagian Ujungnya Jadi Tumpul

Penjabat (Pj) Kades Ngandong, Edi Priyanta, menjelaskan ada dua lokasi talut ambrol di sisi timur dan sisi barat alur sungai tersebut. Di sisi barat, talut ambrol berdampak pada dapur rumah dan kandang milik warga. Sementara, ambrolnya talut di sisi timur mengancam akses menuju embung.

“Warga tidak sampai mengungsi. Untuk kebutuhan mendesak, kami sudah koordinasi dengan SDA DPUPR dan BPBD. Hasil asesmen akan dikirimkan ke Pemkab. Hasil koordinasi tadi nanti akan ada penyiapan beronjong untuk penguatan sementara,” kata Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya