SOLOPOS.COM - Pekerja memperbaiki talut di bantaran Kali Anyar yang ambrol karena hujan deras, Kamis (6/8/2012). Ambrolnya talut itu mengancam keselamatan siswa di PAUD As Syifa, Gilingan, Banjarsari. (Nenden Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

Pekerja memperbaiki talut di bantaran Kali Anyar yang ambrol karena hujan deras, Kamis (6/8/2012). Ambrolnya talut itu mengancam keselamatan siswa di PAUD As Syifa, Gilingan, Banjarsari. (Nenden Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

SOLO– Siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Asy Syifa terpaksa diliburkan Kamis-Sabtu (6-8/12), karena talut yang berada di pinggiran sekolah setempat ambrol pada Rabu (5/12/2012) sekitar pukul 18.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Talut bantaran Kali Anyar di wilayah RT001/RW005, Gilingan, Banjarsari itu ambrol sepanjang 2,5 meter dengan ketinggian sekitar 1,8 meter karena hujan deras. Dengan jebolnya talut itu sekolah yang didirikan sejak 2007 itu pun terancam roboh.
Pembina PAUD Asy Syifa, Moh Suwono HS, menjelaskan kondisi talut sudah membahayakan sejak lama karena saluran air dari tanah tidak lancar, sehingga bangunan penahan talut di bawah tiga ruang PAUD Asy Syifa terdesak dan mudah ambrol.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagai antisipasi sementara, sekolah mulai membangun talut yang ambrol menggunakan material sumbangan dari warga sejak Kamis (6/12) pagi. “Yayasan tidak sanggup untuk membiayai perbaikan talut, karena siswa di sini semuanya mendapatkan pendidikan gratis,” jelasnya saat ditemui wartawan, Kamis (6/12/2012).

Selain talut, pagar pengaman bantaran di halaman PAUD dengan siswa berjumlah 35 itu pun sudah rapuh dan mengancam keselamatan siswa. Kondisi itu juga mengancam sejumlah hunian maupun tempat ibadah yang berlokasi tak jauh dari tempat itu. “Halaman PAUD ini pun salah satu akses jalan warga ke kampung,” jelasnya.

Wono menambahkan, sekitar 2006 talut itu pun pernah ambrol dan perbaikan hanya dilakukan pada lokasi yang hancur. Untuk itu ia berharap Pemerintah Kota Solo untuk meninjau lokasi tersebut dan membantu memperbaiki bagian talut yang terlihat sudah mulai rapuh.

“Sebaiknya semua bagian talut dikuatkan agar tidak merembet ke hunian warga,” harapnya.
Saat awal pembangunan PAUD dengan surat izin yang berlaku sampai 19 Februari 2013, lokasi di bantaran kali itu dipilih karena tidak ada lahan lain yang dianggap layak. Karena lokasi lain di sekitar terminal Tirtonadi dianggap kumuh. “Saat itu yang penting bagaimana siswa bisa sekolah untuk perbaikan kondisi masyarakat yang rawan masalah sosial,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Wahyu Widayati, menjelaskan pihaknya akan melakukan peninjauan ke lokasi PAUD Asy Syifa. Dia berharap kegiatan belajar dan mengajar di sekolah setempat dapat dipindahkan ke tempat yang lebih aman. “Kami akan melakukan koordinasi dengan Kepala Seksi PAUD dan UPTD Disdikpora kecamatan setempat untuk monitoring,” jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya