SOLOPOS.COM - Ilustrasi ular bandotan. (Wikipedia)

Solopos.com, SRAGEN -- Salah satu hal yang harus diantisipasi masyarakat saat musim penghujan adalah ular atau anakan ular masuk rumah. Terkait itu, Exalos Indonesia Regional Sragen memberikan saran untuk mencegah hal itu terjadi.

Menurut Exalon, musim penghujan adalah waktu bagi ular untuk bertelur. Satu ekor ular indukan bisa menghasilkan 10-20 butir telur. Setelah bertelur, ular tidak pernah mengerami telur itu seperti halnya binatang unggas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Telur ular itu akan menetas dengan sendirinya tanpa perlu kehadiran sang induk. “Pada musim hujan ini, masyarakat harus bisa mengantisipasi masuknya anakan ular ke rumah. Pada prinsipnya, ular itu takut dengan manusia. Bila melihat manusia, ular akan lari. Kalau ada anakan ular masuk rumah, itu pasti ada sebabnya,” kata Ketua Exalos Indonesia Regional Sragen, Candra Giri, yang lebih akrab dengan sapaan Ucank, kepada Solopos.com, Sabtu (7/11/2020).

Tambah 57 Kasus Konfirmasi Positif Dalam 2 Hari, Ini Perkembangan Terakhir Covid-19 Solo

Salah satu penyebab ular masuk rumah, kata Ucank, adalah adanya makanan. Makanan ular tersebut yakni tikus, katak, kadal, cicak, dan lain-lain. Bila rumah bersih dari binatang-binatang itu, lanjut Ucank, ular tidak akan masuk.

“Dengan rutin membersihkan rumah, makanan ular itu tidak akan datang ke rumah. Bersih tidak harus rumahnya bagus. Sebisa mungkin jangan ada barang-barang yang menumpuk terlalu lama dalam rumah. Salurah pembuangan air lebih baik diberi saringan kawat,” papar Ucank.

Selain terjaga kebersihannya, Ucank merekomendasikan penggunaan wangi-wangian seperti karbol atau kapur barus. Wangi-wangian itu bisa dalam kamar mandi, depan pintu atau celah lubang yang memungkinkan ular masuk rumah.

20-An Pegawai Tertular Covid-19, RSUD Ngipang Solo Batasi Pelayanan

Wangi-Wangian

Meski tidak bisa membunuh ular, wangi-wangian itu tidak disukai hewan melata itu sehingga ia akan pergi meninggalkan rumah. Apabila menemukan ular dalam rumah, Ucank meminta warga tidak membunuhnya.

Ucank mengingatkan bila ular adalah sahabat petani karena ia adalah musuh alami dari tikus. Merebaknya hama tikus di sawah, kata Ucank, bisa jadi karena semakin kecilnya populasi ular karena pembantaian manusia.

“Petani yang memasang jebakan tikus dengan listrik itu tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru menghadirkan masalah baru. Lebih baik, kita jaga keseimbangan ekosistem demi kebaikan bersama,” ucap Ucank.

Pemkab Klaten Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Merapi

Ucank menegaskan Exalos Indonesia Regional Sragen siap membantu mengevakuasi temuan ular yang masuk rumah warga. Cukup dengan menghubungi anggota Exalos lewat nomor telepon atau akun media sosial, mereka akan merespons dengan datang ke lokasi.

“Jika tidak punya keterampilan menangkap ular, jangan coba-coba mengevakuasi sendiri. Lebih baik awasi sambil menunggu kedatangan kami. Ular yang kami evakuasi biasanya kami lepas lagi ke alamnya. Tidak jarang ular hasil tangkapan kami justru diminta petani untuk dilepas di sawah agar hama tikus bisa terkendali,” ujar Ucank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya