SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasar. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sejumlah bakul pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo memilih tutup mengikuti edaran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait program Jateng di Rumah Saja, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).

Para pedagang pasar di Sukoharjo khawatir jika tetap buka bakal sepi pembeli karena kebijakan Di Rumah Saja. Bakul Tenongan Pasar Bekonang, Siti Khoimah, 38, salah satunya yang memilih tutup selama dua hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saya tutup mbak takutnya tidak ada pembeli. Dua hari tokonya tutup ikut Di Rumah Saja," kata dia saat dijumpai Solopos.com di kiosnya pada Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Sopir Diduga Ngantuk, Mobil Brio Nancep di Parit Ring Road Utara Sragen

Ekspedisi Mudik 2024

Ia memilih tutup karena takut dagangannya tak laku hingga basi karena tidak ada pembeli. Dia khawatir banyak warga yang kemungkinan tidak keluar rumah meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo memperbolehkan pasar tradisional tetap beroperasi selama kebijakan dua hari Di Rumah Saja.

"Dagangan saya kan makanan kecil basahan jadi kalau tidak ada yang beli nanti basi," katanya.

Senada disampaikan bakul lainnya, Siti Maesaroh, 40, yang memilih tutup selama dua hari. Ia khawatir pasar akan sepi karena kebijakan dua hari Di Rumah Saja.

"Libur saja lah dua hari. Takutnya sepi tidak ada yang beli," tuturnya.

Meningkat Tajam

Berbeda dengan keduanya, bakul bumbon (bumbu), Heni Susilowati, 61, mengatakan tetap buka pada saat kebijakan Di Rumah Saja. Bahkan ia mengaku penjualannya hari ini meningkat tajam dibandingkan hari biasanya.

Baca juga: Warga di Semarang Berbondong-Bondong ke Pasar Jelang Jateng di Rumah Saja

Menurutnya hal itu dipicu karena pembeli ramai-ramai menyetok bumbu dapur selama mengikuti kebijakan dua hari Di Rumah Saja.

"Hari ini tadi ramai sekali yang beli. Banyak beli bumbon seperti bawang merah, bawang putih, lombok," katanya.

Selain itu komoditas pangan paling banyak dibeli masyarakat adalah telur ayam. Kondisi ini tak ayal memengaruhi harga jual telur ayam yang mengalami kenaikan Rp2.000 per kilogram dibanding hari sebelumnya.

"Kemarin harga telur ayam masih Rp20.000 per kilogram. Sekarang naik Rp2.000 jadi Rp22.000 per kilogram," katanya.

Baca juga: Jelang Jateng di Rumah Saja, Pasar dan Bakul Sayur Keliling di Soloraya Diserbu Pembeli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya