Takut Polisi, Parjianto Tewas Mengambang di Bengawan Solo

Solopos.com, SOLO — Korban tenggelam atau kalap di Sungai Bengawan Solo akibat menceburkan diri karena takut dikejar polisi, Parjianto, 32, akhirnya ditemukan di bawah jembatan ring road, Mojosongo, Jebres, Solo, Minggu (1/6/2014) pagi. Nahas, warga Baki, Sukoharjo itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Kapolsek Jebres, Kompol Edison Panjaitan, saat dihubungi Solopos.com, Minggu, membenarkan adanya penemuan korban tenggelam tersebut. Dia menyampaikan, tim search and rescue (SAR) berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia di bawah jembatan ring road pukul 05.45 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mantan Wakapolsek Laweyan, Solo tersebut menginformasikan saat ditemukan korban masih mengenakan kaus oranye dan celana panjang. Dia memastikan mayat itu adalah Parjianto yang menceburkan diri setelah mengetahui ada polisi datang saat dia melatih merpati balap.

“Setelah dua hari dicari akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tewas mengambang. Korban sudah diserahkan ke keluarga,” papar Edison.

Seperti diketahui, Parjiyanto bersama empat temannya kala itu sedang melatih merpati balap di tepi Sungai Bengawan Solo di Pucangsawit, Jebres, Jumat (30/5/2014) sore. Namun, tiba-tiba terdengar suara tembakan beberapa kali. Mendapati hal itu mereka lari berhamburan dan menceburkan diri ke sungai. Empat teman Parjiyanto selamat karena dapat berenang menyeberangi sungai. Namun, Parjiyanto tak kunjung dapat menepi. Dia tenggelem terseret arus.

Edison pada kesempatan sebelumnya menjelaskan, petugas saat itu sedang berupaya menangkap pelaku pencurian dengan pemberatan (curat). Kebetulan mereka berlari ke tepi sungai tempat beberapa orang, termasuk Parjianto sedang melatih merpati. Agar para pencuri lekas berhenti petugas memberi tembakan peringatan ke udara. Edison mengaku saat itu tak mengetahui ada orang yang sedang melatih merpati balap.