SOLOPOS.COM - Ilustrasi malam rakbiran (JIBI/Solopos/Dok.)

Takbiran Sleman diupayakan tidak mengganggu lalu lintas

Harianjogja.com, SLEMAN — Polres Sleman belum menerima satupun pemberitahuan maupun izin takbir keliling pada malam Lebaran. Masyarakat diimbau untuk bertakbir keliling dengan menghindari ruas jalan utama agar tidak menggangu kemacetan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Sleman, AKBP Burkan Rudy Satria mengatakan pengajuan izin dan pemberitahuan bagi masyarakat yang akan bertakbir keliling memang merupakan himbauan dari Kapolda DIY. Hanya saja memang tidak ada larangan untuk melakukan takbir keliling di kawasan Sleman.

Ekspedisi Mudik 2024

“Belum ada yang ajukan izin maupun pemberitahuan, tapi kalau mau takbir keliling monggo di dalam perkampungan saja,”katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (23/6/2017).

Takbir keliling yang melalui ruas jalan utama dirasa akan mengakibatkan kemacetan lalu dan menggangu pengguna jalan. Terlebih lagi, sejumlah ruas jalan utama di Sleman juga menjadi jalur masuk pemudik ke DIY. Kapolres juga menilai lebih banyak pengekor dalam tradisi tahunan tersebut yang kemudian malah menyalakan petasan dan mengakibatkan keributan.

Pengekor ini yang kemudian memanfaatkan kesempatan untuk konvoy motor dan berpotensi menyebabkan kericuhan. Menjadi lebih baik apabila takbir dilakukan fokus di tempat-tempat ibadah saja agar menasyarakat tidak yang terganggu dan semarak hari raya tetap terjaga.

Terpisah, Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan masyarakat yang akan melaksanakan takbir keliling harap mengkomunikasikan rutenya dengan personil kepolisian setempat. Secara khusus, ia juga meminta agar kelompok yang bertakbir keliling menghindari jalan Malioboro agar tidak terjadi kemacetan.

“Pembangunannya kan belum selesai artinya tambah macet apalagi biasanya peserta takbir masuk dari arah mana-mana masuk ke Malioboro,”ujar dia.

Selaras, ia juga menganggap takbiran yang dilakukan di lingkungan sekitar dengan bekal pengeras suara di masjid maupun mushola. Alternatif ini dirasa akan lebih baik karena mendukung kondusifitas bagi keamanan maupun lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya