SOLOPOS.COM - Pengunjung objek wisata Candi Ceto menikmati pemandangan alam dan udara sejuk di kompleks objek wisata bersejarah dan religi di Kecamatan Jenawi, Rabu (9/12/2020). (Istimewa/Dokumentasi Korlap Bidang Destinasi, Nardi)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpor) Karanganyar menegaskan adanya pembatasan yang diterapkan di Solo tidak berkaitan dengan aktifitas objek wisata maupun penginapan di Karanganyar. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto, ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (10/12/2020).

Karantina Pemudik Momen Nataru di Solo Technopark Ditunda, Ini Alasannya

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan terdapat beberapa dampak seperti pembatalan pemesanan kamar hotel dan kunjungan wisata akibat pembatasan untuk kewajiban karantina bagi pendatang dari luar kota di Solo. Sehingga dia menegaskan Karanganyar tidak berkaitan dengan sistem yang diterapkan di Solo tersebut.

“Kami ingin menegaskan kalau sistem karantina yang diterapkan di Solo bagi pendatang itu beda dengan kami. Kami terbuka untuk didatangi khususnya bagi wisatawan. Jadi kalau mau ke Karanganyar bisa langsung tanpa harus ke Solo. Banyak akses yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan. Jadi kami minta jangan khawatir kalau mau berwisata di Karanganyar karena takut karantina dulu di Solo. Silakan datang saja,” jelas Titis.

Diduga Kelelahan Seusai Bertugas, Petugas KPPS Kerten Solo Meninggal

Menurut Titis, menurunnya jumlah kunjungan tak hanya disebabkan aturan di Solo namun juga dampak dari longsor di beberapa titik di Tawangmangu belum lama ini. Dia juga menegaskan kondisi tempat wisata di Tawangmangu aman untuk dikunjungi.

“Faktor bencana alam juga berpengaruh ke turunnya jumlah kunjungan dan pembatalan. Tapi kan sekarang sudah pulih. Jadi aman, longsor tidak menyasar tempat wisata. Aman untuk dikunjungi,” imbuh dia.

Pemkot Solo Bakal Karantina Pemudik, Ganjar Minta Dibuatkan Call Center

Untuk memulihkan kembali kepercayaan calon wisatawan, menurut Titis pihaknya saat ini sudah berusaha untuk melakukan sosialisasi besar-besaran. Salah satunya membuat video imbauan yang akan disebar melalui sosial media.

“Kami bahkan saat ini harus menegaskan melalui video kreatif yang menunjukan kami terbuka untuk dikunjungi. Tidak terpengaruh sistem yang diterapkan kota lain dan aman dikunjungi setelah adanya bencana,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya