SOLOPOS.COM - Rencana pembangunan Taman Milenial di Bantul. (Harianjogja.com/Jumali)

Solopos.com, BANTUL — Pandemi Covid-19 membuat Pemerintah Kabupaten Bantul, DIY, terpaksa harus melakukan refocsing anggaran, termasuk pada tahun ini. Namun ada sejumlah proyek infrastruktur yang dipastikan tak akan “tergusur” karena pandemi, yakni pembangunan Taman Milenial dan pembangunan aula Kodim.

Kedua proyek ini sempat diresmikan oleh mantan Bupati Bantul, Suharsono, pada Selasa (16/2/2021) lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan laman lpse.bantulkab.go.id, pembangunan aula Kodim dengan nilai pagunya Rp1,7 miliar. Lelang pengerjaan proyek ini dibuka 19 Januari 2021, hingga kini telah mencapai tahap surat penunjukan penyedia barang/jasa. Artinya setahap lagi akan ada penandatangan kontrak.

Sedangkan pembangunan Taman Milenial, yang tendernya dibuka 15 Januari 2021 dengan pagu Rp890 juta, saat ini telah mencapai tahap surat penunjukan penyedia barang/jasa. Setahap lagi akan ada penandatangan kontrak.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Viral! Anggota DPRD Bantul Sebut Pemakaman Covid Seperti Ngubur Anjing

Taman Milenial akan menempati eks lahan Komando Distrik Militer (Kodim) 0729/Bantul seluas 1.715 meter persegi dan dengan waktu pengerjaan tiga bulan. Selain akan dilengkapi sambungan internet tanpa kabel, taman yang merupakan ruang terbuka hijau (RTH) ini akan dilengkapi sejumlah fasilitas.

“Ada sports station di sana. Nanti bisa dimanfaatkan untuk bermain skateboard, sepeda BMX, sepatu roda, basket 3 on 3 dan ada fasilitas jogging track,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho, Selasa (16/2/2021).

Jadi Prioritas

Menurut dia, karena berada di dekat Taman Adipura, konsep pembangunan dari taman milenial akan langsung menyatu dengan Taman Adipura. Adapun besaran nilai proyek untuk Taman Milenial adalah 890 juta dari APBD Bantul.

Sekda Bantul, Helmi Jamharis, usai rapat paripurna DPRD Bantul, Selasa (2/3/2021) membenarkan kedua proyek itu akan tetap jalan. “Itu jalan terus. Karena bagian prioritas untuk dipertahankan,” kata Helmi.

Baca juga: Sudah Minta Maaf, BK DPRD Bantul Tetap Panggil Supriyono

Terkait dengan proses pembangunan Taman Milenial dan aula Kodim, menurut Helmi ada perjanjian tukar guling antara Pemkab Bantul dengan pihak Kodim.

“Lokasi eks lahan Kodim akan dimanfaatkan menjadi RTH [ruang terbuka hijau]. Sedangkan Kodim butuh aula dan tempat serbaguna. Dan ini kami tanggapi, serta bisa diselesaikan bersama,” kata Helmi.

Disinggung terkait prioritas yang dimaksud, Helmi tidak bisa mengungkapkan secara jelas prioritas yang dimaksud. Namun, ia tidak menampik jika Pemkab akan berusaha agar proyek infrastruktur yang sudah masuk dalam pengadaan akan sebisa mungkin dipertahankan dan tidak dilakukan refocusing.

“Sebisa mungkin kami pertahankan. Begitu juga yang sudah ada pemenang, kami akan pertahankan,” terang Helmi.

Namun kepastian untuk mempertahankan proyek dengan skala prioritas, diakui Helmi belum tentu bisa dilakukan untuk sejumlah proyek seperti pelebaran jalan Cinomati. Proyek pelebaran jalan ini sejatinya sempat dianggarkan Rp30 miliar pada 2020, tetapi terdampak refocusing, sehingga hanya dianggarkan Rp10 miliar.

Baca juga: Puluhan Pohon di Bantul Tumbang Diterpa Hujan & Angin, 4 Orang Terluka

Pemulihan Ekonomi

Pada APBD 2021, sebelum keluar aturan refocusing anggaran, telah dialokasikan Rp30 miliar untuk pembebasan lahan sebagai rangkaian pelebaran jalan antara Terong (Dlingo)-Wonolelo sepanjang 2.659 meter. “Belum bisa tentukan [direfocusing atau tidak],” ucap Helmi.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Bantul, Isa Budi Hartomo, mengatakan saat ini draft terkait dengan pos mana saja yang akan di-refocusing telah disusun.

Meski enggan mengungkapkan secara detail terkait isi draft tersebut, tetapi Isa memastikan jika kebutuhan dasar dan pemulihan perekonomian tetap akan berjalan. “Untuk itu kami komunikasikan terus. Memang masih sebatas draf. Jangan sampai refocusing mengganggu urusan wajib,” kata Isa.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih,belum bisa berkomentar banyak terkait dengan kebijakan refocusing anggaran. Sebab, akan ada komunikasi antara Pemkab Bantul dengan pemerintah pusat.

“Mana-mana yang harus di-refocusing. Ini yang akan dikomunikasikan,” kata Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya