SOLOPOS.COM - Ilustrasi SIM Card (Unnect)

Puluhan juta nomor prabayar diblokir oleh operator telekomunikasi yang belum tergistrasi.

Solopos.com, JAKARTA — Operator telekomunikasi telah melakukan pemblokiran puluhan juta nomor pelanggan prabayar yang belum mendaftarkan ulang nomornya sehingga konsumen tidak bisa melakukan panggilan dan SMS keluar.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Chief Executive Officer (CEO) Indosat Ooredoo, Joy Wahjudi, mengatakan Indosat Ooredoo telah memblokir 11,6 juta nomor pelanggan prabayar Senin (19/3/2018). Menurutnya, semua pelanggan prabayar Indosat Ooredoo tersebut kini tidak dapat melakukan panggilan dan mengirim SMS lagi, sampai mereka mendaftarkan ulang nomor prabayar lamanya.

“Sampai hari ini, posisi kami sudah memblokir 11,6 juta nomor prabayar pelanggan yang tidak mendaftarkan ulang. Mereka harus mendaftarkan ulang dulu nomornya, baru bisa melakukan panggilan dan SMS keluar,” tuturnya, Senin (19/3/2018).

Menurutnya, Indosat Ooredoo tidak pernah berhenti melakukan SMS Blast ke seluruh nomor pelanggan prabayar yang belum mendaftarkan ulang nomornya. Dia mengatakan Indosat Ooredoo telah memanfaatkan banyak channel untuk melakukan sosialisasi, selain melalui SMS ada juga channel melalui sosial media seperti Twitter, Facebook, dan Line Broadcast.

“Semua channel sudah kami manfaatkan untuk sosialisasi pendaftaran ulang nomor prabayar. Kami akan mendukung pemerintah untuk terus mensosialisasikan program ini,” katanya.

Sementara itu, CEO Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan pihaknya juga telah memblokir lebih dari 13 juta nomor prabayar pelanggan yang belum terdaftar. Menurutnya, pemblokiran tersebut sudah sesuai Peraturan Menteri Kominfo No 12/2016 tentang Registrasi Jasa Pelanggan Telekomunikasi Beserta Perubahannya Peraturan Menteri Kominfo No 14/2017 tentang Registrasi Jasa Pelanggan Telekomunikasi.

“Kami melakukan pemblokiran ini sesuai dengan PM Kominfo dan surat dari Ketua BRTI. Lebih dari 13 juta nomor lama pelanggan yang belum mendaftarkan ulang nomornya kini tidak bisa melakukan panggilan dan SMS keluar,” ujarnya.

Dia berharap pemerintah terus melakukan pengawasan menyeluruh saat proses pendaftaran ulang berlangsung agar tidak ada data pelanggan yang dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab untuk menyebarkan ?berita palsu atau hoax atau melakukan tindak pidana kejahatan siber.

“Kami berharap adanya pengawasan menyeluruh terhadap program ini dan kami berharap registrasi kartu prabayar ini dapat diterapkan sesuai dengan regulasi sehingga tujuan pemerintah bisa tercapai,” tuturnya.

Senada juga disampaikan Direktur Independen XL Axiata Yessie D Yosetya yang mengatakan pihaknya telah memblokir sebanyak 9,6 juta nomor pelanggan prabayar karena masih belum mendaftarkan ulang nomornya sesuai aturan pemerintah. Menurutnya, XL Axiata masih membuka peluang bagi pelanggan untuk mendaftarkan ulang nomor prabayarnya agar tidak diblokir panggilan dan SMS keluar.

“Kami masih membuka kesempatan bagi pelanggan yang belum mendaftar ulang dengan cara mengirim SMS ke 4444. Kalau tidak mendaftarkan juga akan kami blokir secara bertahap,” katanya.

Dia juga memastikan XL Axiata sudah memenuhi standarisasi keamanan Internasional dengan menerapkan keamanan data bersertifikat ISO 27001 yang dinilai tahan terhadap serangan peretas manapun. Menurutnya, melalui keamanan bersertifikat internasional tersebut, pelanggan dapat mempercayakan data pribadinya kepada XL Axiata.

“Sistem keamanan kami sudah tersertifikasi Internasional yaitu ISO 27001, dan data pelanggan sudah pasti aman. Kami menjamin tidak ada data yang bocor,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya