SOLOPOS.COM - Iklan penjualan pabrik di wilayah Kebakkramat, Karanganyar. (Istimewa/Lamudi).

Solopos.com, SOLO — Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, Edy Purwo Saputro, mengatakan maraknya penjualan pabrik mangkrak di Solo dianggap sebagai peluang bagus bagi para pelaku industri.

Khususnya untuk mengembangkan usaha di Kota Bengawan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Tapi itu semua bergantung pada 2024 tahun politik nasional ya, pengusaha akan menunggu regulasi baru. Semisal nanti ternyata Jokowi memang benar 1 periode lagi berarti regulasi hampir sama, UU Cipta Kerja masih berlaku contohnya begitu. Semisal ganti presiden, tentunya akan ada pergantian regulasi,” terang Edy Selasa (17/1/2023).

Edy juga mengatakan akan ada kemungkinan di tahun 2024 terjadi relokasi kerja ke Jawa Tengah khususnya Solo.

“UMR Jawa Tengah ini kompetitif dibandingkan Jabodetabek, jadinya industri di Solo tetap menjanjikan terutama jika pabrik-pabriknya padat karya. Itu sebabnya saat banyak pabrik-pabrik di Solo dijual pengusaha yang pintar bisa membidiknya dan mulai ancang-ancang membuka industri baru di sini, UMR juga murah pastinya biaya produksi bisa ditekan,” papar Edy kepada Solopos.com.

Dosen tersebut mengatakan ada ketidakpastian yang membuat para pelaku industri menjual pabriknya.

“Covid-19 itu dampaknya yang paling besar sebenarnya ketidakpastian, sedangkan industri itu `kan skala besar, kaitannya tidak hanya produksi dan penjualan tapi juga piutang ke perbankan. Daripada kena piutang yang membengkak dan ancaman resesi, jual aset adalah pilihan paling rasional,” tambahnya.

Selanjutnya, Edy mencatat 2023 adalah tahun yang penting dan riskan untuk perindustrian. “Tahun ini riskan, banyak parpol [partai politik] mulai cari dana. Pelaku industri memilih melihat kondisi sampai 2024 nanti, termasuk dalam menyikapi ancaman resesi,” ujar Edy.

Sebelumnya, Solopos temukan fenomena penjualan pabrik-pabrik area Soloraya. Penjualan dilakukan lewat internet yaitu marketplace salah satunya di lamudi.co.id.

Pencarian di lamudi.co.id dengan keyword “pabrik di Solo” atau “pabrik di Surakarta” menunjukkan hasil yang beragam.

Solopos.com berhasil mengurutkan penjualan pabrik-pabrik tersebut berdasarkan harga yang tertera, mulai dari Rp2,5 M sampai Rp80 M.

“Dijual gudang/pabrik msh aktif di Jl. Wachid Hasyim, Joyotakan, Surakarta Luas tanah 2300 m2, luas bangunan 1500 m2, lebar depan 45 m, hadap selatan – Kantor – Rumah – Pabrik – Garasi – Area parkir – Pagar tembok keliling – Fasilitas listrik : 80 KVA Akses truk kontainer, lokasi masih masuk kota Surakarta, dekat dengan kawasan Solo Baru Bisa disewa jangka panjang Harga : Rp. 8 juta / m2 ( 18,4 Milyar )” seperti tertuang dalam keterangan penjualan gudang/pabrik di Jl. Wachid Hasyim, Joyotakan, Surakarta.

Keterangan dalam situs Lamudi.co.id dilengkapi dengan lokasi dan tautan peta, simulasi KPR, dan kontak agen yang mengiklankan.

Solopos.com berusaha datangi beberapa pabrik yang diiklankan di Lamudi.co.id, salah satunya gudang Mojosongo – Kadipiro, tapi belum membuahkan hasil.

Saat mencocokkan lokasi dengan arahan google maps, gudang berada di belakang kantor Kelurahan Banjarsari, Solo.

Saat lokasinya didatangi, warga sekitar menyebut lokasi tersebut memang gudang tidak terpakai dan ada warga yang menggunakannya untuk tempat tinggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya