SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Tidak semua orang bakal menjalani screening massal terkait corona. Ada kelompok khusus yang menjad prioritas tes massal dengan alat rapid test tersebbut.

Seperti diketahui, pemerintah memastikan ada 150.000 kit atau alat tes cepat virus corona. Namun, tidak semua orang bakal menjalanni screening massal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad yurianto, menegaskan screening massal menyasar kelompok berisiko tinggi terjangkit corona.

Nekat Nongkrong di Sragen Selama Corona Bakal Dirazia 

"Melakukan screening test pemeriksaan secara massal pada kelompok-kelompok berisiko, sebagai contoh manakala ada kasus positif yang dirawat di rumah sakit, kami akan melakukan penelusuran terhadap keluarganya dan seluruh keluarganya akan dilakukan screening test," kata Yuri dalam jumpa pers, Minggu (22/3/2020).

Selain keluarga, kontak dekat pasien positif corona termasuk rekan kerja juga dikategorikan sebagai kelompok berisiko yang membutuhkan screening.

Kelemahan Screening Corona

Tes cepat corona dilakukan dengan alat tes berbasis antibodi. Alat ini memiliki kelemahan karena tidak benar-benar mendeteksi keberadaan virus.  Melainkan mendeteksi respons serologi.

Melonjak! Jumlah ODP Corona di Solo 2.795, 56 Dikarantina

Ketika seseorang terinfeksi virus, tubuh akan membentuk antibodi yang bisa dideteksi dengan alat tersebut.

Oleh sebab itu, hasil rapid test yang menunjukkan negatif bukan berarti orang itu bebas dri virus corona. Bisa jadi kondisi tersebut merupakan false negative, yakni tampak negatif karena tubuh belum membentuk antibodi.

"Apabila ditemukan kasus negatif, maka kami akan meminta untuk tetap melakukan social distancing," tegas Yuri  seperti dilansir Detik.com.

Lirik Lagu Menghapus Jejakmu - Ariel Noah dan BCL

Jika hasil rapid test menunjukkan negatif, maka selain harus melakukan social distancing orang itu juga harus menjalani rapid test kedua setelah tujuh hari.

Pada saat tes ulang tersebut jika memang positif, maka respons antibodi sudah muncul. Jika dua kali tes hasilnya negatif, maka bisa dipastikan sementara orang itu tidak terinfeksi virus corona.

"Apabila dua kali dilakukan pemeriksaan dan ternyata tetap negatif, kita bisa meyakini bahwa saat ini sedang tidak terinfeksi,” sambung Yuri.

Dinkes Jateng Peringatkan Daerah dengan ODP Rendah Jangan Terlena

Meski demikian, orang tersebut bisa saja terpapar virus corona setelah melewati screening. Sebab, tidak ada jaminan orang yang telah dites dan hasilnya negatif bebas dari virus corona.

Semua Orang Bisa Kena

Apalagi mengingat persebaran virus corona yang begitu cepat. Itulah sebabnya masyarakat khususnya kelompok berisiko tinggi terpapar virus corona diminta melakukan pembatasan sosial (social distancing).

“Tetapi bisa besoknya terinfeksi manakala upaya untuk kontak dekat tidak dijalankan, upaya untuk melakukan isolasi diri dari orang lain yang positif tidak dijalankan dengan baik," jelas Yuri.

Pemerintah menargetkan ada satu juta kit  untuk sreening massal terhadapp orang dalam kelompok berisiko tinggi terpapar corona.

Viral Cerita Pasien Positif Corona: Rumah Sakit Penuh Pasien Suspect

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya