SOLOPOS.COM - Pelanggan menggunakan aplikasi Link Aja di salah satu outlet JNE di Jakarta, Senin (10/2/2020). (Bisnis-Arief Hermawan P.)

Solopos.com, JAKARTA — Seruan politis untuk melakukan boikot yang tertuju ke PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir alias JNE tak terbukti manjur. Seruan yang didasari kebencian terhadap suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan sasaran Haisal Hasan itu tidak serta merta membuat netizen memilih benar-benar melakukan boikot.

Ahmad Haikal bin Hassan bin Umar bin Salim bin Ali bin Syekh Ali bin Abdullah Baras adalah pengusaha yang selama ini kerap muncul sebagai juru bicara presidium Alumni atau PA 212. Haikal Hassan juga dikenal sebagai Sekjen HRS Center, lembaga yang mendukung Muhammad Rizieq Syihab. Rizieq Syihab seperti diketahui adalah pentolan Front Pembela Islam atau FPI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

FPI belum lama ini kehilangan enam laskar di ujung pelor panas polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km. 50. Sedangkan Rizieb Syihab kini ditahan oleh polisi dengan alasan yang semula pelanggaran protokol kesehatan namun belakangan ini dituduh sebagai penghasut.

Ngeluruk ke Rumah Istri Sah, Pelakor Ini Malah Dikeroyok

Karena Haikal Hassan turut memberikan ucapan selama ulang tahun kepada JNE, sebagian neziten heboh menyeru melalui tagar #BoikotJNE di dunia maya, terutama media sosial Twitter. Padahal pada kesempatan sama, turut mengucapkan pula ucapan ulang tahun serupa tokoh-tokoh seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, desainer Anne Avantie, penyanyi Rossa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, juga Ustaz Abdul Somad dan Syekh Ali Jaber.

Di tengah perhatian publik internasional terhadap desas-desus pelanggaran berat hak asasi manusia seiring hilangnya nyawa enam laskar LPI, sepertinya banyak pula warganet yang tak turut serta dalam boikot JNE yang didukung Haikal Hassan. Netizen tidak serta merta menolak menggunakan jasa kurir berwarna biru merah tersebut, bahkan sebagaian netizen sengaja memilih mendukung jasa kurir JNE.

Berdasarkan penelusuran Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) pada laman sosial media Instagram @jne_id, Sabtu (12/12/2020), sejumlah netizen memberikan semangat melalui laman komentar. Contohnya @fatmala.dh yang mengungkapkan, " Banyak oknum yg memanfaatkan keadaan, semangat terus JNE semoga selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan."

Paul Mc Cartney Duga BTS Bisa Melaju Setara The Beatles

Komentar lainnya dari @susinurmalasari yang meminta agar netizen tidak mudah terprovokasi dengan beragam hal yang tengah terjadi di laman sosial media. "Berbijak2 Ich..dalam berkomentar wahai netijeen..jangan mudah terporvokasi oleh oknum yg tdk beertanggung jawab..org jaman now kan lebih canggih..tuh..jadi gunakan kecangihannya dalam hal positif..," tulisnya.

Dukungan Mengalir

Komentar mengabaikan boikot JNE dab tetap mendukung perusahaan jasa kurir dalam negeri ini pun terus mengalir di sosial media Twitter. Salah satu dari akun @Mahanan47365342 yang menyebut tagar #BoikotJNE terlalu menghubung-hubungkan hanya karena mendapatkan ucapan selamat dan mengundang tokoh dari FPI.

Akun Twitter lain @BayhaqiViqi mengungkapkan dukungannya bagi JNE karena sudah bekerja secara profesional dan tegas. "Saya mendukung JNE, mereka rofesional dalam bertugas dan Foundernya adalah Seorang Mualaf yang sholih. Kalau dilihat dari orang-orang yang mengkampanyekan #BoikotJNE bisa dilihatlah darimana asal mereka, siapa jadi idola mereka, ga sopannya mereka. Semoga pada tobat ya netizen latah," katanya.

Fengsui Bilang Posisi Barang di Toko Pengaruhi Penjualan

Head of Media Relations Department JNE Hendrianida Primanti mengungkapkan dengan pemberitaan atas trending topic di media sosial terkait JNE dituding dukung Haikal Hasan dalam video ucapan ulang tahun JNE ke-30 menyampaikan keberatannya. Lebih lanjut, alasan kemunculan tagar yang marak di tengah Hari Belanja Nasional (Harbolnas), tidak mencerminkan nilai-nilai JNE.

"JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik bersifat netral merangkul semua golongan dan tidak memandang latar belakang agama, suku, ras, dan pandangan politik," terangnya.

Hal ini terangnya, sebagaimana JNE memfasilitasi seluruh kegiatan mendukung 50.000 karyawan di seluruh nusantara yang juga dari berbagai latar belakang, suku, ras, serta agama. Tidak dari golongan tertentu saja.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya